Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu Picu Gempa 2 Hari Berturut-turut di Subang

Kompas.com - 28/02/2024, 19:32 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Gunung Tangkuban Parahu mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak dua hari terakhir berturut-turut.

Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu ini memicu terjadinya beberapa kali gempa yang dirasakan masyarakat di wilayah Subang selatan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada hari ini, Rabu (28/2/2024), sekitar pukul 05.30 WIB dan 06.01 WIB terekam gempa hembusan dengan amplitudo 42 milimeter dan 56 milimeter serta lama gempa 8 menit dan 140 detik.

Baca juga: Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, meski tercatat ada beberapa aktivitas vulkanik, sejumlah kawah Gunung Tangkuban Parahu belum terpantau memuntahkan material.

“Hasil pengecekan ke sekitar Kawah Ratu, Kawah Ecoma, dan Kawah Domas pada 28 Februari 2024 tidak ditemukan adanya endapan material vulkanik baru pada ketiga kawah tersebut,” ujar Hendra melalui keterangan resminya, Rabu (28/2/2024).

Hasil pemantauan visual dan instrumental ketiga kawah di Gunung Tangkuban Parahu belum menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan ketinggian, tekanan, dan ketebalan embusan asap.

“Ini mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan,” jelas Hendra.

Meski demikian, PVMBG mencatat ada aktivitas vulkanik yang menyebabkan terjadinya gempa-gempa berfrekuensi yang dominan sepanjang Februari.

Baca juga: CCTV Tangkap Sinar Api di Dalam Kawah Tangkuban Parahu, PVMBG Angkat Bicara

Peningkatan aktivitas itu bisa dipicu oleh perubahan tekanan di kedalaman dangkal akibat peningkatan jumlah curah hujan yang turun pada bulan dua bulan terakhir.

Sedangkan dari hasil pemantauan deformasi dengan peralatan Tiltmeter maupun Electronic Distance Measurement (EDM) pada bulan ini belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan dari bawah permukaan terhadap respon penggembungan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu.

"Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 12.00 WIB masih pada Level I atau normal," kata Hendra.

 

Meski masih berstatus normal, PVMBG mengingatkan agar masyarakat yang berada di sekitar kawah mewaspadai potensi bahaya erupsi freatik yang bisa saja terjadi tanpa ada gejala vulkanik.

Erupsi freatik di Gunung Tangkuban Parahu bisa memuntahkan material yang bisa menyebankan hujan abu bahkan lontaran material di sekitar kawah.

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap Putih, Badan Geologi: karena Uap Air

Wisatawan TWA Gunung Tangkuban Parahu diminta tidak mendekat ke dasar kawah serta tidak berlama-lama dan menginap di kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Parahu.

"Segera menjauh dan meninggalkan area sekitar kawah jika teramati ada peningkatan intensitas ketebalan asap kawah. Jika tercium bau gas yang menyengat segera menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Korban yang Tewas di Kosan Cirebon Sedang Menunggu Panggilan Kerja dari Luar Negeri

Bandung
Karacak Valley di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Karacak Valley di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Gadis 21 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kamar Indekos di Cirebon, Terdapat Luka di Kepala

Gadis 21 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kamar Indekos di Cirebon, Terdapat Luka di Kepala

Bandung
Airin hingga Dimyati Berebut Restu Anak Jokowi di Pilkada Banten

Airin hingga Dimyati Berebut Restu Anak Jokowi di Pilkada Banten

Bandung
Viral, Unggahan Aksi Pembegalan Tukang Pijit di Cicalengka, Polisi Tegaskan Murni Kecelakaan

Viral, Unggahan Aksi Pembegalan Tukang Pijit di Cicalengka, Polisi Tegaskan Murni Kecelakaan

Bandung
Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Tanjung Pakis di Karawang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Libur Kenaikan Yesus Kristus, Penumpang PT KAI Daop 3 Cirebon Naik 70 Persen

Bandung
Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com