Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Regenerasi Petani...

Kompas.com - 05/03/2024, 19:33 WIB
Ari Maulana Karang,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Endang menilai, menggeliatnya sektor pertanian bakal memicu pertumbuhan ekonomi.

Sama halnya dengan investasi industri skala besar, seperti pembangunan pabrik-pabrik yang saat ini dilakukan di Garut.

Endang yakin sektor pertanian bisa jadi industri yang bisa menyerap banyak tenaga kerja, selama kebijakan pemerintah berpihak pada petani.

Namun, sayangnya Endang melihat hingga saat ini belum ada program yang bisa menguntungkan petani dalam berproduksi.

“Kalau pemerintah mau, kontrak saja dengan petani untuk penyediaan stok beras. Pemerintah perlu berapa ratus ton, petani yang menyiapkan dan dibuat kontrak kerjanya dengan harga yang sudah disepakati bersama,” katanya.

Endang melihat, pemerintah saat ini diuntungkan karena banyak petani yang masih mau menanam padi karena bagian dari hidup mereka.

Meski, sebenarnya pertanian sama sekali tidak menguntungkan.

“Jadi kalau bahasa saya itu, mereka (petani) sudah kawin dengan profesinya. Jadi, apa pun yang terjadi, mereka hadapi. Sama seperti suami istri, biar sudah tidak cantik lagi, ya terima saja. Bukan lagi bicara cinta, tapi rasa sayang yang ada,” katanya.

Namun, kondisi ini menurutnya hanya terjadi pada petani-petani generasi tua.

Untuk generasi muda, tentu berhitung lebih ketat untuk memilih melanjutkan profesi orangtuanya.

Makanya, sekarang banyak sawah yang dikerjasamakan dengan petani penggarap dengan pola kerja sama atau bagi hasil.

Pemilik sawahnya sendiri lebih memilih bekerja di sektor-sektor formal dan informal atau menjadi pedagang dibanding jadi petani.

Sementara, hasil tani yang didapat dari sawah mereka, disimpan untuk kebutuhan rumah tangga.

Hal ini terjadi pada Udin (75) yang sebenarnya memiliki sawah untuk digarap.

Namun, dia membayar orang untuk menggarap lahannya atau menyuruh istri untuk mengurusnya.

Sementara, Udin lebih sering menggebuk batang padi dan mengumpulkan butir-butir padi sisa panen.

Butir-butir padi sisa tersebut biasa dikumpulkan Udin untuk dibawa pulang dan dijemur hingga bisa menjadi beras.

 

Selain itu, batang padi sisa juga bisa dijadikan sebagai pakan kerbau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Melaju Tanpa Rem Saat Kecelakaan di Subang

Bandung
Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Sopir Bus Siswa SMK Lingga Kencana Tetap Melaju meski Tahu Rem Bermasalah

Bandung
4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

Bandung
Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Bandung
Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Bandung
Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Bandung
2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Bandung
Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Bandung
Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Bandung
Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Bandung
Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com