Ekspedisi pendataan biodiversitas ini, kata Iis, bertujuan untuk mendata keanekaragaman hayati.
Terutama flora-fauna langka dilindungi yang ada di kawasan hutan Pegunungan Canggah. Selain itu, untuk mendata mata air dan mitigasi bencana.
”Rencana pendataan sendiri akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan, dan kemungkinan pelaksanaannya setelah lebaran tahun ini," ujar Iis.
Pada saat survei pra-ekspedisi, kata Iis, timnya dibantu oleh tim Sanggabuana Wildlife Ranger dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), dan beberapa peneliti serta ahli dari beberapa lembaga dan universitas.
Baca juga: 10 Daftar Makanan Khas Kalimantan Barat, Ada Kue Kantong Semar
Pada pendataan yang akan datang, tambah Iis, tim Sagunung Samaung berencana mendata secara visual keanekaragaman hayati yang ada.
Baik menggunakan alat perekam langsung dengan kamera DSLR maupun perekaman visual dengan kamera jebak.
Iis berharap mitigasi bencana dalam hasil pendataan keanekaragaman hayati ini kedepannya dapat menjadi rujukan pengelolaan kawasan Pegugungan Canggah.
“Apakah hutannya masih mempunyai daya dukung yang bagus untuk satwa yang ada termasuk tata airnya, bagaimana ekosistemnya, dan potensi bencana yang ada. Jika perlu, untuk tujuan penyelamatan bisa saja akan terjadi usulan perubahan fungsi kawasan hutan yang ada," ujar Iis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.