Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi, Nelayan dan Warga di Cianjur Diminta Tak Dekati Pesisir Pantai

Kompas.com - 13/03/2024, 22:17 WIB
Reni Susanti

Editor

CIANJUR, KOMPAS.com - Gelombang setinggi empat meter menerjang pesisir bagian selatan Cianjur. Diperkirakan gelombang tinggi ini akan terjdi hingga akhir Maret 2024.

Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cinajur, meminta nelayan tak melaut terlebih dahulu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan, wilayah di pesisir pantai Cianjur selatan dilanda cuaca buruk hingga membuat gelombang tinggi.

Baca juga: Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan Gunungkidul, sampai Kapan?

"Berdasarkan laporan yang diperoleh dari BMKG gelombang tinggi terjadi sejak Selasa (12/3/2024) hingga akhir Maret ini dengan ketinggian gelombang mencapai empat meter," kata Asep dikutip dari Tribunnews, Rabu (13/3/2024).

Karena itu, masyarakat terutama nelayan di pesisir Cianjur selatan diimbau tidak melaut atau mendekat bibir pantai untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Kita sudah berikan imbauan warga dilarang berada di pesisir pantai dan untuk para nelayan juga jangan dulu melaut karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan," ucapnya.

Baca juga: Gelombang Tinggi Rusak Rumah-rumah di Pesisir Selatan Sukabumi

Selain itu, ia mengatakan pihaknya telah menyebarkan selebaran imbauan melalui aparatur kecamatan dan pemerintah desa setempat untuk membatasi aktivitas wisatawan atau nelayan.

"Kami juga telah menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di pesisir pantai-pantai di Cianjur selatan guna antisipasi hal tidak diinginkan," ucapnya.

Puluhan Kapal Hancur

Sementara itu, puluhan kapal milik nelayan di Pantai Jayanti tepatnya di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, rusak setelah diterjang gelombang tinggi.

Kepala Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Aris Haryanto membenarkan adanya puluhan kapal nelayan di Cianjur selatan yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi.

"Berdasarkan laporan yang diterima ada 30 unit perahu milik nelayan setempat yang rusak akibat diterjang gelompang tinggi pada Selasa (12/3/2024)," tuturnya.

Dari 30 kapal yang rusak, 10 unit di antaranya rusak parah, dan 20 kapal lainya rusak sedang hingga ringgan.

"Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatilogi dan Gefisika (BMKG) gelombang tinggi tersebut akan mulai terjadi hingga Kamis (14/3/2024) mendatang," ucapnya.

Selain itu ia meminta nelayan di wilayah Cianjur selatan untuk tidak melakukan aktivitas melaut karena kondisi perairan dengan gelombang yang masih tinggi.

Selain itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengungkapkan potensi gelombang tinggi yang menerjang perairan Jayanti, pantai Cianjur selatan mencapai empat meter.

"Antisipasinya warga jangan berada di pesisir pantai dan untuk para nelayan juga jangan dulu melaut karena di khawatirkan menimbulkan hal tak di inginkan," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPBD Minta Nelayan di Pesisir Selatan Cianjur Libur Melaut, Gelombang Tinggi Jadi Ancaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com