"Kalau ini kan dia hanya mengeluarkan statement, dibaca masyarakat banyak, membuat gaduh, sedangkan ini tidak ada buktinya."
"Itu kan konten hoaks atau berita tidak benar. Kami akan menuntut dan melaporkannya," ujar Adriansyah.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Kota Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo membantah tudingan massa aksi.
Kusworo mengatakan, pihak kepolisian tidak memiliki kewenangan untuk mengakses Sirekap Pemiku 2024.
"Kami sampaikan dan kami jelaskan bahwa tidak ada akses, tidak ada aplikasi tidak ada kesempatan bagi polisi untuk mengakses aplikasi sirekap ataupun mengedit C1," jawab dia.
Kusworo menjamin, selama penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung netralitas Polri bisa dibuktikan
"Tugas kami netral sebagaimana amanah Undang-undang kami hanya mengamankan," kata Kusworo.
Kusworo lantas meminta massa aksi untuk menanyakan langsung kepada orang-orang yang melemparkan isu tersebut.
"Bisa dibuktikan, demi Allah saya jawab kami tidak memiliki akses untuk mengedit aplikasi Sirekap atau bahkan mengisi dan mengedit C1."
"Silakan tanyakan ke yang memberitakan apa dasarnya polisi bisa memiliki akses untuk mengedit aplikasi sirekap ataupun C1."
"Atau bahkan bisa ditanyakan ke KPU apakah betul polisi memilki akses untuk mengedit aplikasi sirekap atau C1," sebut dia.
Mengutip Instagram pribadi Connie Rahakundini Bakrie yang mengunggah foto bersama Mantan Wakapolri Jenderal Oegroseno dan Sekjen PDI-Perjuang Hasto.
Dalam unggahan tersebut Connie menulis "Pak Jendral Oegroseno mantan Wakapolri mengatakan bahwa, polres-polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan C1 bisa diisi dari polres."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram