“Setelah kejadian sampai sekarang, (suaminya) tiga hari belum pulang lagi ke rumah,” ungkap Eneng.
Menurut Eneng, suaminya belum punya pekerjaan sejak keluar dari penjara karena kasus penyalahgunaan narkoba.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Eneng membuka warung dengan penghasilan bersih Rp 30.000 - Rp 50.000 per hari.
Dia mengaku tidak pernah ikut campur seputar penghasilan suaminya, karena Ipin akan marah bila ditanya soal sumber uang yang diberikan kepada Eneng.
“Paling kasih uang Rp 100 ribu itu pun tidak setiap hari, makanya saya makan dari jualan warung saja,” bebernya.
Baca juga: BPOM DIY Temukan Cumi Asin Mengandung Formalin di Pasar Sleman
Kini, keberadaan Ipin masih misterius. Eneng pun berpesan agar suaminya itu segera pulang dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Aa (Ipin) cepat pulang, segera selesaikan masalahnya sama Pak Dedi dan Pak Lurah,” tutur Eneng.
Usai bertemu Eneng, Dedi berharap, Ipin bisa lekas pulang untuk menjalani proses hukum. Namun, lanjutnya, Dedi masih bersedia memaafkannya jika Ipin berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
“Kan sekarang suami tidak ada, jangan sampai berbuat kriminal lagi, suruh pulang, warungnya saya beri bantuan modal. Jangan berbuat kriminal lagi kan sudah ada bantuan modal,” ujar Dedi kepada Eneng.
“Sekarang yang terpenting (Ipin) pulang, minta maaf, jangan sekali-kali lagi, proyek siapa pun tidak boleh diganggu,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.