Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet Liar Masuki Rumah-rumah di Cileunyi, Curi Ketupat

Kompas.com, 9 April 2024, 20:07 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS. com - Kawanan monyet ekor panjang memasuki rumah warga di Villa Bandung Indah, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/4/2024).

Kawanan monyet tersebut, masuk ke rumah warga dan mengambil makanan. Tak hanya makanan ringan saja, hidangan Idul Fitri seperti ketupat pun ikut dimakan.

Amanda Raisa Putri, salah seorang warga yang rumahnya ikut disatroni kawanan monyet mengatakan, kawanan monyet tidak hanya datang hari ini saja.

Menurut dia, kawanan tersebut sudah ada di wilayah Villa Bandung Indah selama satu minggu terakhir.

"Sebenarnya monyetnya udah ada ke rumah teh dari seminggu lebih, bulak-balik ke rumah atau di sekitar komplek. Jadi ada beberapa rumah didatengin," kata Amanda yang dikonfirmasi melalui telepon.

Baca juga: ITB Ungkap 3 Penyebab Monyet Berkeliaran di Bandung: Tanda Bencana Alam

Ukuran monyet, kata Amanda, paling besar sebesar anak berusia dua tahun.

Ia menjelaskan, kawanan monyet pertama masuk rumahnya selepas waktu shalat ashar.

"Jadi masuk ke rumah saya dari minggu lalu. Pas hari pertama masuk ke dalam rumah pas habis sahur. Kita lagi pada tidur, pintu kondisinya kebuka," tutur Amanda.

Setelah berhasil masuk ke rumah warga, kawanan monyet itu langsung mengarah ke makanan yang ada dekat meja balkon.

"Nah si monyet masuk ke dalem. Terus makan makanan yang ada di dalem. Terus diacak-acak, dimakan. Terus balik lagi. Pokoknya udah bulak balik ke rumah teh delapan kali mah ada."

"Terakhir tadi," kata Amanda.

Sekelompok monyet liar tengah mencuri makanan lebaran milik warga Villa Bandung Indah, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (9/4/2024)KOMPAS.com/M. Elgana Mubarokah Sekelompok monyet liar tengah mencuri makanan lebaran milik warga Villa Bandung Indah, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (9/4/2024)

Ketupat persedian lebaran pun, lanjut dia, tak luput jadi santapan kawanan monyet itu.

"Iya kan ketupat itu lagi disimpen di luar, di balkon. Belum dimasak juga. Nah dia teh mau ngambil."

"Terus pas hari kemarin juga ke rumah ngambil kacang lebaran. Dibawa sama toples-toplesnya. Iya makanan lebaran banyak diambil."

"Kemarin juga makan pisang, makan segala diambilin," tutur dia.

Adanya kawanan monyet liar itu, membuat dia dan warga yang lain khawatir. Pasalnya di lingkungan mereka terbilang banyak anak kecil.

Baca juga: Kerap Meresahkan Warga, Begini Cara Usir Monyet dari Permukiman

Ia mengaku, warga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan Kabupaten Bandung.

Para petugas, kata Amanda, sempat berupaya mengusir kawanan monyet tersebut, namun hingga kini monyet itu masih berkeliaran.

"Saya takut juga. Soalnya anak saya ada tiga. Tapi sebenarnya kalau kita deketin, dia langsung pergi. Posisi monyetnya di belakang rumah ada balkon. Terus di belakangnya ada pohon-pohon."

"Jadi dia naek ke pohon dan masuk ke balkon," sebut Amanda.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau