Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Kompas.com - 19/04/2024, 16:37 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif baru dalam kasus pembunuhan berencana yang dilakukan di Komplek Bumi Citra Indah I, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Berdasarkan hasil penyidikan, Ijal (31) tukang kebun komplek sengaja menghabisi nyawa Didi Hartanto (42) untuk menguasai harta benda milik korban.

Baca juga: Jasad Didi Dikubur di Dapur Rumahnya, Pencarian Berujung Duka

Kepala Polres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, sebelumnya aksi pembunuhan ini disebut dilatarbelakangi rasa kesal pelaku, karena korban tak kunjung membayar upah selama dua hari.

"Hari ini, setelah dilakukan pengembangan dan pemeriksaan secara maraton, kami menemukan fakta bahwa ini adalah pembunuhan berencana."

"Karena dua hari sebelum eksekusi pelaku sudah memiliki niat untuk menghabisi korban, karena ingin menguasai barang-barang korban," ungkap ungkap Aldi saat gelar perkara di Mapolres Cimahi, Jumat (19/4/2024).

Barang-barang korban yang berhasil dikuasai di antaranya dua unit sepeda motor, satu unit handphone, dan sertifikat rumah yang dibawa lari setelah pelaku membunuh dan mengubur korban.

"Tim bergerak dan mendapatkan beberapa alat bukti yang diduga telah dikuasai oleh pelaku, yang telah dititipkan kepada keluarga pelaku di rumah orangtua dan di rumah mertuanya, yaitu sepeda motor dan sertifikat rumah," kata Aldi.

Baca juga: Awal Mula Terungkapnya Kasus Pria Dibunuh dan Dicor Tukang Kebun di Bandung Barat

Niat buruk untuk menguasai harta benda milik Didi dengan cara menghabisi nyawa pemilik rumah rupanya sudah ada sejak dua hari sebelum kejadian, pada 23 Maret 2024 malam.

"Pada malam itu pelaku datang ke rumah korban, langsung masuk ke rumah. Pelaku mengarah ke korban dengan pukulan tangan kosong, kemudian menghantamnya menggunakan besi," kata Aldi.

Betul saja, dari hasil otopsi terungkap, korban mengalami penganiayaan akibat dipukul benda tumpul dan ada bekas jeratan di bagian leher.

"Ketika korban sudah pingsan, pelaku memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia, maka pelaku mencekik leher korban selama dua menit," lanjut dia.

Setelah korban dipastikan meninggal dunia, pelaku kemudian berupaya menghilangkan jejak kejahatannya dengan cara mengubur jasad di bawah keramik ruangan dapur.

Baca juga: Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

"Pelaku pulang ke rumah mengambil cangkul untuk menggali tanah di belakang atau di rumah korban di bagian dapur untuk mengubur korban."

"Sedangkan semen dan sebagainya ini terdapat di rumah korban yang memang tersisa dari bekas bangunan," sebut dia.

Atas pembunuhan yang ia rencanakan itu, Ijal dijerat Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Sukabumi, Otopsi Ungkap Bekas Kekerasan

Bandung
Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bupati Karawang Ungkap Komitmen soal Jaga Iklim Investasi dan Buruh

Bandung
Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Fakta dan Kronologi Pendaki Asal Bandung Meninggal di Gunung Ciremai

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com