BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Keluarga tak pernah menyangka jika berita kehilangan Didi Hartanto (42) berujung pada kabar duka.
Didi menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Ijal (31) yang tak lain adalah tukang kebun di komplek perumahannya di Bumi Citra Idah I, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Jasad Didi ditemukan di bawah keramik di ruang dapur rumahnya. Ia dikubur di bawah lantai dengan lebar lubang kurang dari satu meter dengan kedalaman hanya 50 sentimeter, Selasa (16/4/2024) kemarin.
Polisi membongkar lantai rumah itu dan mengangkat jenazah Didi yang sudah terkubur hampir satu bulan. Jasad Didi diboyong ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung untuk diotopsi.
"Almarhum Didi sudah dimakamkan tadi pagi di TPU dekat rumah di kampung halamannya."
"Berangkat dari RS Sartika Asih jam 19.00 WIB kemudian sampai rumah duka jam 02.00 WIB," ungkap Agus Wardoyo (52) saudara sepupu Didi saat dihubungi, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Kronologi Tukang Kebun Kubur Mayat di Dapur
Jenazah Didi diantar menggunakan peti berwarna putih, dan sesampainya di kampung halaman pihak keluarga sudah siap menyambutnya.
"Pas datang langsung dishalatkan dan dimakamkan. Jadi selesai jam 03.00 WIB dini hari," tutur dia.
Didi adalah seorang tenaga honorer di Badan Kartina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) -sebuah unit kerja di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kota Cimahi.
Ia merantau dari kampungnya di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dan tinggal sendiri di rumahnya.
"Belum beristri. Di Bandung dia sudah 10 tahun. Tapi kalau di rumahnya yang di Bumi Citra Indah baru sekitar dua tahunan," kata Agus.
Sebelumnya, Didi dikabarkan hilang sejak 24 Maret 2024 lalu. Kabar hilangnya Didi pertama kali disadari oleh Agus, lantaran Didi tak masuk kerja tanpa ada pemberitahuan apa pun.
Satu minggu kemudian, Agus melaporkan anggota keluarganya yang hilang tanpa pesan. Nomor WhatsApp pun tidak aktif, akun medsosnya tak pernah dibaca, telfon pun tidak tersambung.
"Di cari ke rumahnya gak ada, ke temannya gak pada tahu. Kemudian saya lapor orang hilang ke polisi tanggal 30 Maret," papar dia.
Beberapa hari setelahnya Agus dan keluarga lainnya yang berada di Bandung kemudian berkumpul untuk menggelar pengajian di rumah Didi.