2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 169 korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, masih menanti hunian tetap yang dijanjikan pemerintah.

Saat ini 47 kepala keluarga tersebut sudah meninggalkan lahan bekas tempat tinggal dan menetap di rumah kontrakan hingga rumah kerabat-kerabat mereka usai diterjang pergerakan tanah dua bulan lalu pada Minggu (18/2/2024). 

Puluhan rumah, bangunan sekolah, lahan persawahan, hingga akses jalan umum di kampung tersebut porak-poranda usai diterjang pergerakan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.

Baca juga: 9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

"Relokasi belum dilakukan. Jangankan bangun rumah, lahan saja belum ada. Jadi warga masih ngontrak, ada juga yang milih tinggal di rumah saudaranya," ujar Kepala Desa Cibedug Engkus Kustandi saat dihubungi, Senin (22/4/2024).

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjanjikan relokasi dan rumah permanen layak huni di lahan yang lebih aman dari ancaman bencana dengan target kurang dari 2 bulan.

Namun relokasi itu meleset dari target. Hingga dua bulan berlalu, 169 warga terdampak bencana pergerakan tanah masih belum mendapat kepastian tempat tinggal baru.

Baca juga: Pergerakan Tanah di KBB Bendung Sungai, ITB Ingatkan Potensi Bencana

"Kendalanya ada di pemilihan lokasi. Belum ada lokasi yang pasti. Kemarin sudah ada tiga titik lokasi, tapi harus ada rekomendasi dari Badan Geologi untuk dipastikan dulu tingkat keamanannya," tutur Engkus.

Selama lahan dan hunian relokasi disiapkan, pemerintah menjamin biaya tempat tinggal dalam bentuk bantuan dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp 500.000 per bulan.

"Tadinya setelah dari pos pengungsian, pada ngontrak sendiri-sendiri. Sampai sekarang masih ngontrak juga. Tapi alhamdulillah dana tunggu hunian yang Rp 500.000 sudah cair satu kali," sebut Engkus.