Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Kompas.com - 01/05/2024, 08:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AM (31), warda Kampung Sukarame, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileuni, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyerahkan diri ke polisi usai membunuh istrinya, A (26).

Pembunuhan terjadi di rumah mereka pada Senin (29/4/2024).

Pelaku membunuh istrinya dengan cara menganiaya dengan gagang cangkul karena cemburu.

Hal tersebut dijelaskan Kapolsek Cileunyi Kompol Suharto pada Selasa (30/4/2024).

"Datang ke Mapolsek pada jam 01.35 WIB dan yang bersangkutan (pelaku) menjelaskan bahwa telah membunuh istrinya bernama A dengan menggunakan benda tumpul, yaitu gagang cangkul," kata Suharto.

Baca juga: Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Notifikasi "sayang"

Suharto menjelaskan, pembunuhan terjadi setelah AM nenemukan notifikasi dari ponsel sang istri yang membuatnya cemburu.

"Terdapat notif sayang-sayangan, sehingga mengakibatkan cekcok dan kerap terjadi selisih paham dalam kesehariannya," kata Suharto.

Ia mengatakan, saat kejadian, pelaku sedang memperbaiki gagang cangkul dan korban sedang tiduran menonton televisi.

Saat itulah mereka cekcok dan berdebat.

"Akhirnya membuat sang suami atau pelaku ini naik pitam, hingga akhirnya gagang cangkul yang diperbaikinya dipukulkan ke kepala bagian belakang dan samping kiri istrinya," ujar dia.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Pemukulan dilakukan berulang-ulang hingga korban terluka parah dan meninggal dunia.

"Jadi motifnya bisa dibilang berawal dari rasa cemburu," katanya.

Setelah membunuh istrinya, AM mendatangi Polsek Cileunyi untuk menyerahkan diri. Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi TKP.

"Kami dari kepolisian Polsek Cileunyi dan gabungan unit identifikasi dari Polresta Bandung, langsung melaksanakan pengecekan TKP dan betul itu terjadi. Ditemukan seorang perempuan yang tergeletak telungkup di tempat tidur dengan bersimbah darah," tuturnya.

Tak ada suara keributan

Sementara itu, Ketua RT 04 di RW 18, Kampung Sukarame, Desa Cileunyikulon, Cecep, mengatakan, awalnya warga tak ada yang tahu kejadian tersebut, termasuk tetangganya yang dekat.

"Bahkan saya tahu pembunuhan juga bukan dari laporan warga, tapi diberitahu pihak Polsek Cileunyi," ujar Cecep di dekat lokasi kejadian, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Terbakar Cemburu karena Pesan dari Pria Lain, Warga Bandung Bunuh Istri

Ia juga mengatakan, warga sama sekali tak mendengar suara keributan atau pertengkaran saat pembunuhan terjadi.

"Tentu dengan adanya ini sangat kaget, tak ada kabar apa pun sebelumnya, tiba-tiba ada kejadian gini. Biasanya kan kalau di kampung kalau ada apa-apa suka ramai," kata Cecep.

"Jadi pas ada Polsek Cileunyi, langsung olah TKP (tempat kejadian perkara) dan ada Tim Inafis Polresta Bandung juga. Makanya sudah dikasih garis polisi. Saat itu warga heboh," ujar dia.

Cecep menyebutkan, pelaku AM sehari-hari bekerja serabutan.

"Sudah tinggal di sini sekira tujuh tahun. Dulu sempat punya anak tapi meninggal dunia sehingga mereka hidup berdua saja di rumah ini," ucapnya.

Selain itu, ia menilai pelaku AM kurang bersosialisasi dengan warga lain.

Baca juga: Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

"Keluarga itu kurang bersosialisasi, tergolong orang yang tertutup karena memang jarang kelihatan mengobrol atau kumpul sama warga lain," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M. Elgana Mubarokah | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com