"Iyah tiap hari, kadang mulai dari 07.00 WIB atau jam 08.00 WIB. Setiap hari 5 Desa di wilayah Rancaekek, kadang sama sekali tidak pulang," beber Asep.
Meski sebagian besar warga Rancaekek sudah mampu bertindak cepat dalam hal penanganan kebakaran, Asep ogah menurunkan alat-alat listrik dan operasi sampah di motornya.
"Jadi di kendaraan pasti bawa peralatan. Nah ini kebetulan bawa perkabelan, karena memang suka mendadak, ada ini peralatan dari mulai dari MCB, obeng-obeng, ini pasti saya bawa karena kan kebakaran itu suka dadakan," ungkap dia.
Kegigihan Asep Lampu mengedukasi masyarakat di bidang bencana kebakaran dan lingkungan diakui relawan Tagana Kabupaten Bandung lainnya.
Ketua Tagana Kabupaten Bandung Iyan Mulyana menyebut, Asep Lampu sebagai relawan Tagana yang tidak kenal lelah.
"Dia mah fisiknya bagus, dedikasinya tinggi, ada bencana pasti jadi garda terdepan," kata Iyan.
Iyan membenarkan, nama Lampu yang disematkan di belakang nama Asep, menjadi ciri khas tersendiri. Nama ini pun membuat warga mudah mengingat Asep, terutama atas dedikasi hingga kemampuannya.
"Semua warga Rancaekek, baik masyarakat atau perangkat desa dan Polsek semua tahu dia," jelas Iyan.
Iyan menyebut, Asep tak segan-segan membantu kelistrikan orang-orang, baik dalam situasi bencana ataupun tidak.
"Wah dia mah kalau ada yang hajatan, terus listriknya bermasalah pasti turun, mau kenal atau enggak orangnya," ujar Iyan.
Selain kegigihan, Asep Lampu juga dikenal tak mempersoalkan soal tali asih atau honor yang diterimanya dari Kementerian Sosial.
"Soal itu mah Asep yang saya tahu enggak pernah menjadikan itu sebagai hambatan, rezeki dia dari mana saja, anaknya kuliah, semua sekolah dengan lancar," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.