"Ang Badriyah, harus sabar ya jangan berontak, terus saya tunjukkin fotonya pelan-pelan, terus dia teriak "Ya Allah, ini anakku, ini baju anakku"," kata Sholihah mengulang saat dirinya bersama Badriyah, disertai tangisan yang pecah.
Setelah itu, dirinya langsung mengabarkan kepada petugas kepolisian, bahwa jasad tersebut adalah Indah Fitriani.
Di saat bersamaan, polisi tengah melakukan otopsi jasad Indah di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu.
Kepolisian, kata Sholihah, menyerahkan jasad Indah Fitriani pada Selasa malam. Sekitar pukul 21.10 WIB, pihak keluarga langsung memakamkan jasad Indah di TPU Makam Ratu Ayu Nyimas Gandasari.
Sholihah menyampaikan pihak keluarga memohon petugas kepolisian segera mengungkap kasus tragis yang menimpa Indah Fitriani.
Sementara itu, Kepala Desa Panguragan Wetan, Ali Zaenal Abidin, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa yang menimpa warganya. Dia prihatin karena Indah Fitriani meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.
Kematian Indah yang tak wajar ini pun telah tersebar luas di media sosial hingga menyedot banyak perhatian.
Bahkan, Ali bersama perangkat desa, sudah mendengar kabar itu, Senin, atau satu hari setelah jasad Indah ditemukan mengambang di sungai.
"Kami prihatin, karena Indah meninggal dunia dalam kondisi tak wajar, tangan terikat dan mulut juga terikat," kata Ali saat ditemui Kompas.com di kantor balaidesa, Rabu (8/5/2024) siang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang