Editor
Tono mengatakan, petugas akan melakukan ekshumasi untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Karena anak dari pelapor sudah dimakamkan, kita akan lakukan ekshumasi," ucapnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna, membantah dugaan malapraktik di puskesmas tersebut.
"Sudah sesuai SOP, baik sejak awal penanganan sampai tindakan medis. Makanya kami bingung kenapa jadi dugaan malapraktik," katanya.
Pernyataan yang sama disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal yang menyebut tuduhan tersebut merupakan sebuah miskomunikasi.
Yusman mengatakan, penanganan yang dilakukan pihak Puskesmas Sindangbarang sudah sesuai dengan SOP.
Baca juga: Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka
"Jadi penanganannya sudah cukup konverensif dari pihak puskesmas, baik itu dari perawat, sudah sesuai SOP yang memang sesuai dengan kewenangan klinis dari pada penyakit tersebut," ucapnya.
Yusman mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Kepala Puskesmas Sindangbarang untuk menjelaskan secara utuh kepada keluarga korban terkait dengan proses penanganan medis terhadap pasien.
"Jadi hanya saja, memang butuh pada orangtua atau keluarga ini adalah keterangan dari pihak puskesmas sebetulnya," ucapnya. Dia menilai, tuduhan dugaan tindak malapraktik tersebut merupakan sebuah miskomunikasi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dugaan Malpraktik di Cianjur, Dinkes Minta Puskesmas Sindangbarang Lakukan Ini pada Keluarga Korban
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang