BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Barat Ono Surono mengaku, sudah membuka komunikasi dengan sejumlah partai politik jelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) 2024.
Selain itu, dia pun sudah berkomunikasi intens dengan sejumlah tokoh mulai dari Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan Bima Arya.
"Selain dengan Golkar dengan Gerindra. Sudah komunikasi dengan Kang Dedi Mulyadi, Bima Arya termasuk dengan PKS," ujar Ono saat dihubungi, Rabu (29/5/2024).
Baca juga: PDI-P Bisa Usung Calon Tanpa Koalisi di Pilkada Jateng
Ono menyebut, paling sering berkomunikasi dengan Dedi Mulyadi. Hal ini lantaran, mantan Bupati Purwakarta dua periode itu merupakan sahabatnya saat berada di Komisi IV DPR RI.
"Paling intens dengan Kang Dedi Mulyadi karena sahabat dulu di komisi," ucap Ono.
Namun demikian, peluang kerja sama untuk Pilkada Jabar 2024 sangat terbuka lebar dengan yang lainnya.
Pasalnya, PDI-P Jabar hanya menargetkan kursi calon wakil gubernur.
"Realistis di posisi dua. Bisa dengan Ridwan Kamil, Kang Dedi Mulyadi, Bima Arya dan kita lihat dengan PKS bagaimana," ucapnya.
Baca juga: PDI-P dan Golkar Resmi Kuasai Kursi DPRD Bangka Belitung, LHKPN Menanti
Sejauh ini, kata Ono, sejumlah parpol dan tokoh di Jabar menyambut baik ajakan PDI-P Jabar bekerja sama untuk Pilkada.
Bukan hanya di tingkat provinsi, tetapi hingga ke kabupaten dan kota.
PDI-P Jabar pun tidak gegabah dalam menentukan parpol atau tokoh dalam membangun koalisi untuk Pilkada Jabar 2024 karena masih menunggu hasil survei.
"Kita komunikasi ke semua. Jajaki terkait dengan peluang kerjasama itu. Apakah dengan Golkar sudah pasti, kan belum. Kita lakukan dengan Gerindra, PAN dan PKS dan lainnya," kata Ono.
"Semuanya juga memberi peluang yang sama. Jadi ya nanti mudah-mudahan di Minggu depan hasil survei keluar bisa lebih mengerucutkan lagi," sambungnya.
Baca juga: Gerindra Beri Sinyal Kuat Akan Berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Semarang 2024, Benarkah?
Sedangkan terkait calon yang akan diusung PDI-P Jabar pada Pilkada nanti, dia menyerahkan seluruhnya ke DPP PDI-P.
Namun, apabila dirinya ditunjuk, mau tak mau harus siap.
"Kita lihat DPP gimana. Kalau ditunjuk, harus siap. DPP yang akan putuskan," pungkas Ono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.