Editor
Ai Suryati (54), tetangga Indah mengaku terakhir kali bertemu dengan tetangga sebelum pandemi Covid-19.
"Terakhir ketemu sebelum Corona (Covid-19), saya lupa tahunnya. Dan itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau lewat kan kerjanya di belakang jadi hanya lewat aja," ungkap Ai.
Ia mengaku tak curiga karena mengira Iguh Indah pindah rumah, apalagi tetangganya itu sudah mengurus administrasi untuk persiapan pindah rumah.
“Jadi semenjak tidak terlihat lagi memang anggapan kami memang katanya sudah pindah dan sempat meminta surat pindah ke Ketua RW," ujar Ai.
Ai juga ada tulisan rumah tersebut akan dijual yang dipasang di bagian depan.
“Sudah lama memang rumah ini ada tulisan dijual tapi sempat ada beberapa kali yang menanyakan katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong," tandas Ai.
Baca juga: Tulisan Dinding Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat untuk Sang Ayah
Di rumah tersebut ditemukan pesan yang tertulis di tembok ruang tamu dan kamar tidu yang diduga ditulis Indah dan anaknya.
Tulisan itu berisi pesan yang dialamatkan kepada Mudjoyo Tjandra, suami Indah atau ayah dari Elia.
Tulisan yang diduga ditulis oleh Indah berbunyi ‘Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipakai di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia'.
Tulisan Indah lainnya ‘Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya'.
Elia pun diduga turut meninggalkan pesan di tembok ruang tengah.
Tulisan Elia 'Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna'.
Baca juga: Isi Pesan yang Ditulis Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Bandung Barat untuk Mudjoyo Tjandra
Tim forensik mencari penyebab kematian ibu dan anak di Bandung Barat.
Dokter forensik RS Sartika Asih, dr Adang Azhar menjelaskan tim forensik memeriksa ada atau tidaknya tanda-tanda baik itu kekerasan fisik, racun, atau unsur yang mengarah pada tindak pidana.
“Kami memeriksa tanda-tanda yang lainnya, apakah ada unsur tindak pidana atau tidak. Nanti kami gabungkan dengan pemeriksaan sampel-sampel,” jelas Adang.
Sejauh ini, tim forensik belum bisa memastikan waktu kematian secara pasti. Namun dari kasat mata bisa dipastikan bahwa kerangka manusia ini diperkirakan sudah membusuk selama lebih dari enam bulan.
“Kami sering menemukan bahwa dalam bentuk kerangka, biasanya itu minimal enam bulan. Faktor-faktor seperti cuaca dan kelembapan dapat memengaruhi proses pembusukan,” ujar Adang.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun | Editor: Reni Susanti, David Oliver Purba, Glori K. Wadrianto)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang