CIANJUR, KOMPAS.com – Empat unit rumah di kawasan pemukiman padat penduduk di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hangus terbakar pada Kamis (5/9/2024) petang.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi di Gang Darmabakti, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Lurah Solokpandan, Deden Kuswandi, mengatakan bahwa warga saling bahu-membahu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sehingga kebakaran tidak menyebar lebih luas.
Baca juga: Bencana Kekeringan, 23 Desa di Cianjur Krisis Air Bersih
"Ada empat rumah bedeng yang ludes terbakar dalam kejadian ini," kata Deden kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis.
Selain rumah, api juga melalap sepeda motor dan sepeda yang terparkir di dalam rumah.
"Perkiraan kerugian materi mencapai Rp 200 juta, karena semua barang-barang di dalam rumah turut terbakar," lanjutnya.
Deden menjelaskan bahwa saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal penghuninya, sehingga tidak ada korban jiwa.
"Saksi warga mengatakan sumber api berasal dari salah satu rumah, diawali dengan kepulan asap yang kemudian membesar," jelas Deden.
Api sempat merembet ke bangunan madrasah yang berada di samping lokasi kebakaran, namun berhasil ditangani sehingga hanya bagian samping atapnya yang terkena.
"Untungnya hanya bagian atap samping madrasah yang terbakar," tambahnya.
Kepala Unit Mako 1 Damkar Cianjur, Zaenal Abidin, menuturkan bahwa dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit water storing dikerahkan ke lokasi kejadian.
Api berhasil dipadamkan setelah lebih dari satu jam penanganan.
"Api berhasil dikendalikan sehingga tidak meluas, berkat bantuan warga yang turut melakukan penanganan awal," ujar Zaenal.
Baca juga: BPBD Cianjur: Fenomena Ikan Laut Loncat ke Darat Tak Terkait Megathrust
Terkait penyebab kebakaran, Zaenal menjelaskan bahwa dari hasil asesmen sementara dan keterangan saksi, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
"Dugaan sementara penyebabnya adalah arus pendek listrik, melihat kondisi di lapangan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang