Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bey Targetkan Investasi Rp 117,6 Triliun dari 40 Proyek di Jabar

Kompas.com, 20 September 2024, 14:37 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin optimistis West Java Investment Summit (WJIS) 2024 bisa menggaet angka investasi yang tinggi.

"Investasi yang ditargetkan sebesar Rp 117,6 triliun. Dari 40 proyek yang ditawarkan," dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2024).

Target ini lahir dari banyaknya kesepakatan investasi yang ditandatangani di WJIS 2024. Ia menunjuk kesepakatan investor dengan Pemkab Sukabumi dalam investasi teknologi peningkatan produktivitas padi senilai Rp 1,5 triliun.

Baca juga: Pergantian Pj Walkot Bandung, Bey Machmudin: Hal Biasa Rotasi dan Mutasi di ASN

Bey akan mendorong investasi masuk karena hanya dengan investasi dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat.

Bey melihat antusiasme investor ke Jawa Barat sangat baik, bahkan sejumlah kesepakatan di WJIS sudah diimplementasikan dalam bentuk pembangunan.

"Seperti tadi dari Vietnam, VinFast itu akan produksi tahun depan, itu electric vehicle, jadi beberapa daerah seperti Subang, Karawang, dan juga tadi BIJB aerocity sudah mulai penguasaan lahan sebesar 1.600 hektar. Jadi, ya untuk Kertajati, sudah ada investasi yang masuk," katanya.

Baca juga: Masa Jabatan sebagai Pj Gubernur Jabar Diperpanjang, Bey Fokus ke 4 Program

Bey mencatat sejumlah investor dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Singapura, UAE, Australia, Belanda, Tanzania, Polandia, dan Angola menunjukan ketertarikannya.

Sementara, Plh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi, Saribua Siahaan mengatakan, salah satu cara pemerintah menghasilkan investor lewat investment project ready to open.

Artinya ketika investor tertarik dalam satu proyek, mereka sudah bisa kalkulasi berapa besaran modal yang akan digelontorkan.

"Jadi itu merupakan suatu kepastian buat investor sebelum dia memutuskan, oke saya akan investasi di sektor ini, lokasinya di sini. Jadi kami sangat baik dan Jawa Barat salah satu tempat yang sangat dipapulikan oleh investor," tutur dia.

"Terbukti bahwa investasi Jawa Barat, terutama Jepang itu dia sangat banyak. 80 persen investasi dari Jepang itu ada di Jawa Barat. Jadi ini adalah kumpulan bisnis yang terbaik," jelasnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melihat peluang Jawa Barat menjadi destinasi utama investasi di bidang teknologi tinggi terbuka lebar karena memiliki keunggulan lebih dibanding provinsi lain.

Menko Luhut mengatakan, WJIS 2024 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kpw Bank Indonesia Jawa Barat, adalah inisiatif untuk menarik investor agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jabar.

Menurut Luhut, dalam situasi ekonomi global yang penuh tantangan, Jabar menjadi lokasi utama yang dipilih investor asing.

"Jawa Barat berpotensi untuk menjadi hub investasi teknologi tinggi di Indonesia, didukung oleh lokasi yang strategis, [upah] kompetitif dan tenaga kerja yang mudah beradaptasi," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau