Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lucky Hakim Ungkap Alasan Enggan Buru-buru Kampanye Pilkada Indramayu 2024

Kompas.com, 27 September 2024, 08:22 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, menghadiri acara Maulid Nabi dan pengajian di Perumahan Permata Residence, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (26/9/2024) malam.

Meski begitu, calon bupati yang diusung oleh Nasdem, PKS, Hanura, Gelora, PKN, Partai Buruh, dan PBB itu tampak tidak berkampanye pada acara tersebut.

Lucky mengaku kedatangannya ke acara tersebut memang sebagai personal, bukan sebagai calon bupati.

“Kalau kampanye kan siang, malam ini saya sebagai personal atau individu, bersama dengan kakak-kakak saya, sekeluargalah, memang untuk memperingati Maulid Nabi,” kata Lucky Hakim, dikutip dari TribunCirebon.com.

Baca juga: Dedi Mulyadi Puncaki Survei Pilkada Jabar 2024, Unggul 54,1 Persen dari Ahmad Syaikhu

“Jadi ini memang tidak terkait sama politik sama sekali, bahkan saya pun tidak bicara dalam sambutan dan lain-lain, karena ini murni untuk memperingati Maulid Nabi,” sambungnya.

Usai acara, Lucky pun langsung dikerumuni sejumlah warga yang ingin berfoto bersamanya.

“Itu mungkin karena simbol keartisan saja. Saya kan selain politisi juga mantan artis, nah efek dari mantan artis itu biasanya ibu-ibu minta foto,” ujar Lucky.

Seperti diketahui, masa kampanye Pilkada telah dimulai sejak Rabu (25/9/2024). Akan tetapi, Lucky mengatakan, dia enggan terburu-buru untuk berkampanye.

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya masih fokus melakukan konsolidasi dengan tim pemenangannya.

Baca juga: Talut Kampung Seni Borobudur Ambrol Jelang Diresmikan Jokowi, Warga Mengaku Khawatir

Lucky menyampaikan, dia akan mulai berkampanye di tengah masyarakat pada Senin (30/9/2024).

“Belum mulai kampanye sama sekali, kasih napas (calon bupati) yang lain dulu lah,” guraunya.

Kampanye Nina Agustina

Berbeda dengan Lucky, Calon Bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina, langsung mulai berkampanye sejak Rabu (25/9/2024).

Dalam kampanyenya, Nina menyambangi warga di Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jabar.

Tak sendiri, dia didampingi oleh para ketua partai pengusung, yaitu Ketua DPC PDI-P Indramayu, Sirojudin, Ketua DPC PKB Indramayu, Amroni, Ketua DPC Demokrat Indramayu, Nico Antonio, dan Ketua DPD PSI Indramayu, Juni Harto.

Baca juga: Perempuan Asal Kediri Dibunuh Teman Dekat, lalu Dibuang di Hutan Mojokerto

“Alhamdulillah masyarakat senang, saya juga ikut senang,” ungkap Nina.

Nina menyatakan, dalam masa kampanye ini, dia ingin menyapa banyak warga sekaligus "belanja masalah".

Pasalnya, dia menambahkan, dalam kepemimpinannya sebagai Bupati Indramayu pada 3,5 tahun terakhir, ada banyak hal yang bisa dilakukan usai "belanja masalah".

“Mumpung saat ini kampanye, saya ingin bertanya langsung kepada masyarakat, bagaimana kira-kira yang sudah saya kerjakan selama ini, sekaligus saya evaluasi diri,” pungkas petahana tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau