Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Bandung, Haru-Dhani Siapkan Program Kewirausahaan untuk Milenial

Kompas.com, 15 Oktober 2024, 07:54 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu dan Dhani Wirianata, berkomitmen untuk memperhatikan kaum milenial dan zilenial jika terpilih dalam Pilkada mendatang.

Mereka telah menyiapkan sejumlah program berbasis pelatihan yang mencakup kewirausahaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu anak muda Kota Bandung menghadapi tantangan di dunia kerja.

"Sehingga teman-teman fresh graduate bisa menambah skill mereka. Yang menjadi pengusaha kita dampingin juga, UMKM kita dampingin juga, sampai mereka mudah-mudahan sukses," ujar Haru setelah acara deklarasi relawan Hanimun di Kamikamu Cafe, Antapani, Kota Bandung, pada Senin (14/10/2024) malam.

Baca juga: Pilkada Kota Bandung, Farhan Ingin Bangkitkan Ekosistem Industri Kreatif

Haru menegaskan bahwa program-program untuk anak muda ini merupakan bagian dari visi misi pasangan Haru-Dhani dalam menekan angka pengangguran.

Dengan slogan "Bersih Kotanya, Lancar Jalannya, dan Maju UMKM-nya," pasangan ini berupaya menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi anak muda Kota Bandung saat ini.

"Jadi mereka gelisah (anak muda) dengan kondisi Kota Bandung hari ini mulai dari masalah sampah, kemacetan, termasuk juga dengan sulitnya lapangan pekerjaan," tutur Haru.

Dhani Wirianata, calon wakil wali kota Bandung, menekankan pentingnya dukungan dari anak muda dalam Pilkada Kota Bandung, mengingat jumlah mereka yang signifikan.

Dia menambahkan bahwa anak muda dapat berperan sebagai juru bicara pasangan Haru-Dhani untuk mengenalkan visi misi dan program kepada masyarakat.

"Kita tentu turut berbangga hati karena dukungan terus mengalir, terutama dari kaum milenial dan zilenial, apalagi ini mewakili kampus di Kota Bandung. Jadi ini nambah semangat kami," kata Dhani.

Dia juga berkomitmen untuk menggandeng anak muda apabila pasangan Haru-Dhani terpilih sebagai pemimpin Kota Bandung selanjutnya.

"Tentu kita butuh ide-ide kreatif dan juga gagasan-gagasan terbaik dari para mahasiswa dan anak-anak muda," ucapnya.

Ketua Relawan Hanimun, Angga Kusnan Qadafi, menjelaskan bahwa dukungan terhadap pasangan Haru-Dhani tidak datang begitu saja, melainkan setelah menelaah visi misi dan program mereka.

Baca juga: Pilkada Kota Bandung: Farhan dan Arif Soroti Keragaman Agama

Menurutnya, relawan Hanimun yang terdiri atas para profesional muda telah mengumpulkan berbagai persoalan yang ada di Kota Bandung dan menemukan bahwa pasangan ini relevan dengan apa yang diperjuangkan.

"Pasangan ini cukup mewakili masalah mendasar di Kota Bandung. Utamanya memang isu kemiskinan, sampah lingkungan, isu kemacetan, dan isu tenaga kerja. Akhirnya sepakat pasangan ini cocok untuk kita dukung bangun Kota Bandung ke depannya," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau