BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah diguyur hujan deras pada Selasa (5/11/2024) sore, empat kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami banjir akibat luapan anak sungai Citarum.
Di Kampung Blok Desa, Deda Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, ratusan warga yang rumahnya terdampak banjir tengah sibuk membersihkan puing-puing dan sisa material yang dibawa oleh arus Sungai Citaluktuk.
Aktivitas pembersihan terlihat di hampir setiap gang yang berada di enam Rukun Warga (RW) setempat.
Baca juga: 4 Kecamatan di Bandung Terendam Banjir, BPBD Mulai Evakuasi Warga
Warga terlihat membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka, sementara sebagian lainnya berusaha menyelamatkan barang-barang yang terendam banjir.
Petugas gabungan juga terlihat membersihkan akses jalan menuju titik-titik terdampak dari material sampah, kayu, dan lumpur yang menghalangi jalan.
Kepala Desa Banjaran Wetan, Ujang Kusnadi (47) menyatakan, ada enam RW di desanya yang terdampak banjir.
Baca juga: 5 Jam Hujan Deras di Sukabumi, Puluhan Titik Alami Banjir dan Longsor
"Korban terdampak banjir di Desa Banjaran terdata sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK)," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (6/11/2024).
"Warga sedang evakuasi logistik, lumpur-lumpur yang ada di rumah, dan ini belum tentu bisa ditinggali. Karena kita masih melihat situasi belum kondusif," tambah Ujang.
Ia mengungkapkan, banjir yang terjadi semalam merupakan yang terparah selama wilayah tersebut kerap mengalami banjir.
Ketinggian banjir di enam RW mencapai 2 meter, dengan 20 rumah dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut.
"Banjir kemarin tinggi, baru mulai surut sekitar pukul 01.00 WIB dini hari," tuturnya.
Tingginya volume air menyebabkan sejumlah warga terjebak di kediamannya.
Hasil pendataan yang dilakukan Pemerintah Desa menunjukkan, sebanyak 20 orang berhasil dievakuasi.
"Banjir kemarin tinggi, baru mulai surut sekitar pukul 01.00 WIB dini hari," ungkapnya.
Ujang menjelaskan, penyebab banjir adalah pertemuan arus sungai Citaluktug dan anak sungai Banjaran.
Ia menambahkan, pihak desa telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Bandung untuk melakukan normalisasi sungai Citaluktug, karena badan sungai sudah mulai mengecil dan dangkal.
"Kami berharap Pemkab atau Pemprov untuk mengintervensi bantuan banjir bandang di Banjaran Wetan ini," ujarnya.
Saat ini, masyarakat setempat sangat membutuhkan bantuan, termasuk pakaian, makanan, dan bahan pangan lainnya.
"Kami juga ingin ada tenda sementara untuk pengungsian bagi warga," tutup Ujang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang