Hingga siang, bantuan logistik belum datang. Namun, petugas telah menyediakan peralatan untuk membersihkan rumah, seperti pompa sedot dan sapu.
“Kami butuh bantuan logistik seperti makanan berat dan ringan, perlengkapan istirahat, serta perlengkapan bayi,” ujar Anin.
Kampung Muara, yang terletak dekat aliran anak Sungai Banjaran, menjadi titik terparah.
Baca juga: Banjir Banjaran Wetan Bandung, Bey Sebut Warga Butuh Air Bersih
Rumah warga yang berdempetan dengan sungai langsung terendam saat air naik dengan cepat.
“Setelah hujan deras, air langsung naik. Mulai dari yang jernih sampai membawa lumpur,” kata Anin.
Pembangunan tenda darurat di Kampung Muara sulit dilakukan karena rumah-rumah warga berada di dalam gang sempit.
“Untuk dapur umum mungkin bisa, tapi kami butuh pakaian. Semua pakaian basah karena banjir,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang