"Maksimalkan dulu upaya pemerintah. Yang namanya upaya kan harus berkesinambungan, dari hulu hingga ke hilir," ujar Asep.
Asep menyebut bahwa Sungai Cibeet, yang menjadi salah satu penyumbang banjir ke Desa Karangligar, belum pernah dinormalisasi.
Padahal, menurutnya, kondisinya sudah parah.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Desa Karangligar, Yosi Apriani, yang menyebut bahwa warga dan Pemerintah Desa Karangligar berharap pemerintah membangun pintu air di Sungai Cibeet dan saluran ke Sungai Cidawolong.
"Jauh sebelumnya, wacana relokasi juga sudah digulirkan. Tapi Pemdes dan warga berharap itu jadi solusi terakhir," kata Yosi.
Baca juga: Kerap Banjir, KPU Karawang Antisipasi TPS Rawan Bencana
Diketahui, Desa Karangligar sejak November 2024 sudah lebih dari empat kali direndam banjir.
Biasanya, dalam setahun desa itu bisa belasan kali dilanda banjir.
Pada Senin (2/12/2024), banjir masih merendam 28 rumah di Dusun Kampek, Desa Karangligar.
Sebanyak 28 rumah warga terendam banjir dengan 105 warga dari 38 keluarga terdampak.
Ketinggian air bervariasi hingga mencapai 80 sentimeter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang