Editor
KOMPAS.com - Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).
Akibatnya, sebanyak 47 rumah rusak dan ruas jalan Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cisayar terputus.
Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur tetapi juga memaksa ratusan warga untuk mengungsi demi keselamatan.
Baca juga: Sukabumi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Setelah Banjir dan Tanah Bergerak
Menurut Kepala Desa Mekarsari, Muhammad Ilham Maulana, tanah bergerak mulai terdeteksi sejak Rabu subuh.
Baca juga: 47 Rumah Hancur akibat Tanah Bergerak di Mekarsari Sukabumi, 57 KK Mengungsi
"Tanah bergerak ini mulai diketahui Rabu subuh merusak bangunan puluhan rumah dan jalan berstatus provinsi," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Kamis (5/12/2024).
Lalu berdasar data sementara menunjukkan sebanyak 57 kepala keluarga atau sekitar 100 orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, jalan Sukabumi-Sagaranten yang vital untuk konektivitas wilayah juga rusak berat, memutus akses transportasi di Kampung Cisayar.
Sejumlah warga mengevakuasi perlengkapan rumah tangga dari rumah-rumah rusak terdampak tanah bergerak di Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).Pemerintah Desa Mekarsari telah menyediakan dua lokasi pengungsian sementara di area pondok pesantren dan madrasah.
Rencana sentralisasi pengungsi bertujuan untuk memastikan semua penyintas memiliki tempat aman yang terorganisir. Namun, kebutuhan mendesak seperti sembako dan alas tidur masih belum terpenuhi.
"Sampai saat ini, belum ada bantuan masuk baik dari pemerintah kabupaten maupun lembaga lainnya. Mudah-mudahan segera ada bantuan yang masuk untuk warga," kata Ilham.
Dindin dan tembok di rumah salah seorang warga di Kampung Cihonje Rt1/6 Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami retakan, selain itu juga jalan setapak di depan rumah tersebut pegalami pergeseran tanah. Rabu (4/12/2024)Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga Rabu (4/12/2024) pukul 18.00 WIB, bencana ini merupakan bagian dari 33 kejadian bencana yang melanda 22 kecamatan di wilayah Sukabumi. Bencana tersebut terdiri dari:
Total jiwa terdampak dari seluruh kejadian adalah 103 kepala keluarga (KK) atau 243 orang.
Sebagian besar warga terdampak adalah petani dan buruh tani yang kini tidak hanya kehilangan rumah tetapi juga mata pencaharian.