Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak dan Langkah Antisipasi

Kompas.com, 5 Desember 2024, 15:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).

Akibatnya, sebanyak 47 rumah rusak dan ruas jalan Sukabumi-Sagaranten di Kampung Cisayar terputus. 

Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur tetapi juga memaksa ratusan warga untuk mengungsi demi keselamatan.

Baca juga: Sukabumi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Setelah Banjir dan Tanah Bergerak

Menurut Kepala Desa Mekarsari, Muhammad Ilham Maulana, tanah bergerak mulai terdeteksi sejak Rabu subuh. 

Baca juga: 47 Rumah Hancur akibat Tanah Bergerak di Mekarsari Sukabumi, 57 KK Mengungsi

"Tanah bergerak ini mulai diketahui Rabu subuh merusak bangunan puluhan rumah dan jalan berstatus provinsi," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Kamis (5/12/2024). 

Lalu berdasar data sementara menunjukkan sebanyak 57 kepala keluarga atau sekitar 100 orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

Selain itu, jalan Sukabumi-Sagaranten yang vital untuk konektivitas wilayah juga rusak berat, memutus akses transportasi di Kampung Cisayar.

Tanggapan Pemerintah Desa

Sejumlah warga mengevakuasi perlengkapan rumah tangga dari rumah-rumah rusak terdampak tanah bergerak di Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Sejumlah warga mengevakuasi perlengkapan rumah tangga dari rumah-rumah rusak terdampak tanah bergerak di Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).

Pemerintah Desa Mekarsari telah menyediakan dua lokasi pengungsian sementara di area pondok pesantren dan madrasah. 

Rencana sentralisasi pengungsi bertujuan untuk memastikan semua penyintas memiliki tempat aman yang terorganisir. Namun, kebutuhan mendesak seperti sembako dan alas tidur masih belum terpenuhi.

"Sampai saat ini, belum ada bantuan masuk baik dari pemerintah kabupaten maupun lembaga lainnya. Mudah-mudahan segera ada bantuan yang masuk untuk warga," kata Ilham.

Data dan Skala Bencana

Dindin dan tembok di rumah salah seorang warga di Kampung Cihonje Rt1/6 Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami retakan, selain itu juga jalan setapak di depan rumah tersebut pegalami pergeseran tanah. Rabu (4/12/2024)KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOJ Dindin dan tembok di rumah salah seorang warga di Kampung Cihonje Rt1/6 Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami retakan, selain itu juga jalan setapak di depan rumah tersebut pegalami pergeseran tanah. Rabu (4/12/2024)

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga Rabu (4/12/2024) pukul 18.00 WIB, bencana ini merupakan bagian dari 33 kejadian bencana yang melanda 22 kecamatan di wilayah Sukabumi. Bencana tersebut terdiri dari:

  • 13 tanah longsor
  • 9 banjir
  • 7 angin kencang
  • 4 pergerakan tanah

Total jiwa terdampak dari seluruh kejadian adalah 103 kepala keluarga (KK) atau 243 orang.

Kebutuhan Mendesak

Sebagian besar warga terdampak adalah petani dan buruh tani yang kini tidak hanya kehilangan rumah tetapi juga mata pencaharian. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau