SUKABUMI, KOMPAS.com - Ruas jalan Sukabumi-Sagaranten terputus akibat tanah bergerak di Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/12/2024).
Hujan deras selama tiga hari memicu bencana ini. Selain memutus jalan, tanah bergerak juga merusak sejumlah rumah.
Kapolsek Nyalindung, AKP Joko Susanto, menjelaskan beberapa titik di ruas jalan tersebut rusak akibat pergerakan tanah.
"Yang tidak dapat dilintasi sama sekali, rusak total di Kampung Cisayar," kata Joko kepada Kompas.com, Kamis (5/12/2024).
"Titik-titik lain yang terdampak masih bisa dilintasi mobil dan motor," tambahnya.
Baca juga: 3 Orang Tewas dan 4 Hilang akibat Longsor di Sukabumi
Pengendara yang akan melintas diarahkan menggunakan jalur alternatif. Joko menyebutkan dua rute alternatif untuk pengendara dari Sukabumi menuju Sagaranten atau sebaliknya.
Pertama, pengendara dapat masuk melalui Simpang Cijangkar, melewati Bojongkalong, dan keluar di Persimpangan Caringin.
Kedua, jika sudah tiba di Kampung Cisayar, pengendara dapat masuk ke Jalan Erpah. Mobil diarahkan keluar ke Kampung Caringin, sedangkan motor ke Persimpangan Cireundeu.
"Jika dari arah Sagaranten, rutenya kebalikan. Kami mengimbau pengendara tetap berhati-hati saat melintasi jalur alternatif," ujar Joko.
Baca juga: 47 Rumah Hancur akibat Tanah Bergerak di Mekarsari Sukabumi, 57 KK Mengungsi
Bencana tanah bergerak ini juga menyebabkan kerusakan 47 rumah di Desa Mekarsari. Kerusakan tersebar di empat kampung, yaitu Cisayar, Cireundeu, Cireundeu Tonggoh, dan Pasirceuri.
Puluhan rumah tersebut rusak setelah hujan deras mengguyur selama tiga hari. Ruas jalan Sukabumi-Sagaranten yang terputus di Kampung Cisayar menjadi salah satu dampak paling parah dari bencana ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang