Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Banjir dan Tanah Bergerak, 2 Desa di Cianjur Gelap Gulita

Kompas.com, 6 Desember 2024, 05:41 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sebanyak dua desa terdampak banjir dan pergeseran tanah di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat gelap gulita, malam ini, Kamis (5/12/2024).

Kegelapan total yang melanda Desa Sukakerta dan Sukaraharja ini akibat jaringan listrik rusak sebagai dampak bencana.

Jajun (57), seorang wargap Kadupandak mengungkapkan, warga Desa Sukakerta dan Sukaraharja menghadapi kesulitan untuk mendapatkan alat penerangan seperti lilin.

“Jadinya terpaksa membuat penerangan dari kapas dan minyak goreng. Lilin sudah habis di warung-warung. Mau keluar wilayah juga tidak bisa karena jalan terputus,” kata Jajun melalui pesan suara, Kamis malam.

Baca juga: Aksi Heroik Babinsa di Cianjur Selamatkan Warga yang Terjebak Banjir

Ia menjelaskan, beberapa tiang listrik roboh akibat banjir, sehingga jaringan listrik terputus. Petugas PLN saat ini masih berupaya memperbaiki kerusakan.

“Di desa lain, kemarin malam memang sempat padam juga, tapi sekarang sudah menyala. Tinggal dua desa ini yang masih gelap gulita,” tambahnya.

Kapolsek Kadupandak, AKP Deden Hermansyah, membenarkan, dua desa di wilayahnya masih gelap gulita akibat jaringan listrik yang terputus.

“Jaringan listrik di desa-desa lain di Kadupandak dan Cijati sudah kembali normal. Namun, di dua desa tersebut, jaringannya berasal dari Sukabumi yang banyak terdampak. Beberapa tiang listrik di sana, kan, roboh,” ucap Deden saat dihubungi melalui telepon, Kamis malam.

Deden juga membenarkan, warga di dua desa terdampak bencana itu, juga mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari, termasuk lilin untuk penerangan.

“Minimarket di wilayah ini juga tutup karena pasokan barang tidak bisa masuk akibat jalan yang terputus,” ucapnya.

Baca juga: 500 Warga Mengungsi akibat Banjir, Longsor, dan Tanah Bergerak di Cianjur

Ia menambahkan, jajarannya telah mengingatkan warga di dua desa tersebut, termasuk desa lainnya untuk menggiatkan ronda malam dan berhati-hati saat menggunakan alat penerangan darurat.

“Jangan sampai terjadi musibah lain, seperti kebakaran. Alhamdulillah, sejauh ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polsek Kadupandak tetap kondusif dan terkendali,” ujar Deden.

Sebelumnya, bencana banjir, tanah longsor, dan jalan amblas melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).

Puluhan rumah terendam banjir dan rusak akibat lonsgor dan pergeseran tanah, serta beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat amblas dan tertimbun material longsor.

Bencana alam juga mengakibatkan seorang warga di Kecamatan Cijati, Cianjur meninggal dunia akibat terseret arus sungai.

Berdasarkan data Dalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 11 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau