SUKABUMI, KOMPAS.com - Tanah bergerak melanda sejumlah kampung di Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bencana ini memaksa ratusan warga mengungsi ke lokasi lebih aman sejak Rabu (4/12/2024).
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Purabaya mencatat kampung terdampak mencakup Nanggewer, Jabir, Ciputat, dan Karikil. Sebanyak 215 kepala keluarga (KK) atau 712 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: Ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten Terputus di Cisayar Nyalindung, Ada 2 Jalur Alternatif
Camat Purabaya, Sri Yuliani, menjelaskan para pengungsi ditempatkan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kalibunder, Madrasah Diniyah (MD) Karikil, serta rumah kerabat di lokasi aman.
"Para pengungsi ini menempati rumah di lahan yang tanahnya hingga saat ini masih terus bergerak, bergeser," kata Sri didampingi Kapolsek Purabaya, Iptu Ruskan Hermawan, di tempat pengungsian SDN Kalibunder, Kamis (5/12/2024).
"Kondisi perkampungannya sudah berbahaya dan rumahnya sudah tidak layak untuk ditempati lagi. Daripada mengancam jiwa, makanya kami mengevakuasi ke sini semuanya," tambahnya.
Sri menjelaskan tanah bergerak, yang dipicu hujan deras selama beberapa hari, menyebabkan tiga rumah dan satu musala ambruk hingga rata dengan tanah. Rumah lainnya mengalami retak pada dinding dan lantai.
"Bencana yang terjadi di Purabaya ini bersamaan dengan daerah lain di Kabupaten Sukabumi," ungkapnya.
Baca juga: 3 Orang Tewas dan 4 Hilang akibat Longsor di Sukabumi
Sri menyebutkan kebutuhan mendesak pengungsi meliputi makanan tiga kali sehari, pelayanan kesehatan, sanitasi, serta perlengkapan seperti alat mandi dan tempat tidur layak.
"Alhamdulillah semalam juga sudah ada bantuan dari Phala Martha. Tapi kan namanya bantuan tidak mungkin terpenuhi untuk 712 KK ya. Jadi masih sangat minim," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang