SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebanyak 18 jenazah terpaksa dipindahkan akibat pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cicadas RW 8, Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Proses pemindahan jenazah ini dimulai pada Minggu, 7 Desember 2024.
Hamdani (31), seorang tokoh agama setempat menyatakan, hingga Selasa, 10 Desember 2024, sudah 18 jenazah dievakuasi.
Baca juga: UPDATE TERKINI Bencana Sukabumi: 10 Meninggal dan 2 Masih Hilang
"Hari pertama (7/12) kita memindahkan sembilan jenazah, hari Selasa kita memindahkan empat jenazah, dan terakhir hari ini (10/12) lima jenazah yang dipindahkan ke tempat pemakaman umum," ungkap Hamdani saat ditemui di Kampung Cicadas.
Ia menjelaskan, makam yang terdampak pergerakan tanah tersebut merupakan makam milik keluarga besar salah satu warga setempat.
Pihak keluarga telah ikhlas menerima keputusan untuk memindahkan jenazah mereka, mengingat kondisi tanah di lokasi tersebut yang semakin tidak stabil.
Baca juga: 1.260 Rumah di Sukabumi Rusak akibat Bencana, BNPB Siapkan Skema Bantuan
"Tanah di tempat tersebut sudah bergerak, bahkan letak batu nisan dan jenazah di dalam tanah sudah tidak sejajar," tambah Hamdani.
Hamdani menyebutkan, saat mencari jenazah, mereka menghadapi kendala. Salah satunya adalah pergeseran batu nisan yang terpasang di atas jenazah.
"Batu nisan itu bergeser antara 50 sentimeter hingga 2 meter, dikarenakan posisi tanah di bagian dalam sudah mulai turun dan bergerak," jelasnya.
Selama proses pemindahan, Hamdani dan rekan-rekannya merasakan kembali pergerakan tanah.
Sebelumnya, bencana pergerakan tanah di Kampung Cicadas dimulai pada Kamis, 5 Desember 2024, yang mengakibatkan lima rumah mengalami kerusakan berat dan empat rumah lainnya rusak ringan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang