Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelaku Pelecehan Turis Singapura Minta Maaf Secara Online

Kompas.com, 5 Januari 2025, 12:59 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tiga terduga pelaku pelecehan membenarkan bahwa orang yang ada dalam video turis asal Singapura yang diduga menjadi korban pelecehan itu adalah mereka. Ketiganya pun meminta maaf secara online melalui media sosial.

Dalam rekaman video dari Humas Polrestabes Bandung yang diterima Kompas.com, para terduga pelaku tengah berdiri didampingi petugas di kiri kanannya.

Ketiganya memegang kertas sambil menjelaskan kronologi perisitiwa dan mengakui bahwa orang dalam video turis asal Singapura itu adalah mereka.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Versi Terduga Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung

"Asalamulaikum benar saya dan dua orang teman saya yang berada di video viral turis Singapura pada tanggal 29 desember 2024," kata salah satu pelaku dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Dijelaskan bahwa pada saat itu, ketiga terduga pelaku pergi ke wilayah Braga untuk mennonton bareng (nobar) Persib vs Persis Solo di Braga Sky.

"Kebetulan saat itu saya (kami) berjalan bersama dengan turis Singapura yang membuat video vlog, pada saat teman saya yang akan mendahului dan mengucapkan 'Punten A' mengenai tubuh turis tersebut," ucapnya. 

Terduga pelaku meminta maaf kepada turis asal Singapura itu dan masyarakat kota Bandung atas ketidaknyamanan dan kegaduhan yang diperbuatnya. 

"Maka dari itu, kami memohon maaf atas kejadian tersebut, dan apabila perbuatan saya tak berkenan, mohon maaf kepada turis tersebut dan masyarakat kota Bandung. Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan kegaduhan masyarakat kota Bandung, wasalamualaikum," tutup salah satu terduga pelaku.

Diberitakan sebelumnya, insiden ini ramai di media sosial, video turis asal Singapura, Joana yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di kawasan Jalan Brga, Kota Bandung. 

Dugaan pelecehan seksual yang menimpanya ini terjadi saat dirinya liburan di Bandung, pada Selasa (31/12/2024) malam. Insiden ini ramai jadi perbincangan di media sosial setelah Joana dan suaminya, Darien, mengunggah video pernyataan di akun Yotube mereka. 

Insiden yang menimpa Joana terjadi saat pasangan tersebut berjalan kaki di Jalan Braga, Bandung. Pasangan tersebut diikuti beberapa anak laki-laki yang berjalan di belakang mereka selama 10 menit. 

"Setelah mereka berbalik untuk melihat, anak-anak itu dengan cepat melarikan diri ke sebuah toko. Joanna dan Darien kemudian berjalan di jalan lain karena merasa tidak aman," tambahnya. 

Dalam video berdurasi 3 menit 20 detik yang diunggah di kanal YouTube, Darien & Joanna, tampak ada tiga pria yang mengikuti Joanna dan Darien. Mskipun Joanna menunjukkan wajah tak senang, ketiga pria itu masih mengikuti mereka. Ketiga pria itu bahkan menirukan gaya bicara Darien yang saat itu sedang membuat video.

Kemudian, tak berselang lama, beberapa pelaku berjalan di belakang Joana. Saat itulah mereka melecehkan Joana dengan menyentuh pantatnya. 

Merespons informasi tersebut, Polrestabes Bandung mengamankan tiga orang yang diduga melakukan pelecahan terhadap turis asal Singapura. Adapun para terduga pelaku yang merupakan warga Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, ini diketahui berinisial RF (17), RM (18) dan MC (18).

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau