Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Maksud Efisiensi Anggaran Dedi Mulyadi di Jabar, Bukan Dana Dikecilkan tetapi...

Kompas.com, 17 Februari 2025, 14:14 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengatakan, efisiensi anggaran bukan anggarannya yang dikecilkan, tetapi belanja-belanja yang dianggap tidak penting, jumlahnya dikurangi bahkan dihapus.

"Belanja-belanja perjalanan dinas yang dianggap tidak penting dikurangi atau dihapus," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2025).

Dia mencontohkan anggaran yang dihapus yakni belanja pakaian dinas, kegiatan seminar atau sosialisasi-sosialisasi yang hanya bertujuan menyerap anggaran.

Selain itu kegiatan rutin pembelian alat tulis kantor, belanja kelengkapan-kelengkapan kantor yang setiap tahun jumlahnya besar dikurangi.

"Karena sekarang sudah abadnya IT, abad teknologi informasi, informasi berbasis digital," jelas Dedi.

Baca juga: Jika Sudah Dilantik, Dedi Mulyadi Ancam Beri Sanksi Kepsek yang Ngotot Study Tour

Kegiatan lain yang dihapus adalah kegiatan-kegiatan yang sifatnya konsumtif, yang tidak menghasilkan investasi bagi masa depan Provinsi Jawa Barat.

Dedi menjelaskan, total penghapusan dan pengurangan belanja tidak penting itu mencapai Rp 5 triliun. Dia berharap jumlahnya bisa mencapai Rp 5,5 triliun hingga Rp 6 triliun.

Dia menjelaskan selanjutnya uang hasil efisiensi tersebut dipakai untuk membangun infrastruktur jalan provinsi sehingga diharapkan jalan provinsi diperhalus, diperlebar, dan diperkuat.

Selain itu, untuk menyelesaikan jembatan-jembatan yang sudah lama berpotensi ambruk, membangun jembatan-jembatan gantung di seluruh Jabar. Tujuannya agar anak sekolah tidak ada kendala lagi saat pergi sekolah.

"Jangan sampai berenang (menyeberangi sungai) ketika pergi sekolah," ujarnya

Pembangunan lain, sebut Dedi, membangun sarana irigasi untuk menunjang ketahanan pangan Provinsi Jawa Barat. Melakukan reboisasi, membeli tanah-tanah strategis yang didalamnya ada kandungan air atau sumber mata air.

"Membuat kerjasama penghijauan dengan PTPN untuk meningkatkan ketahanan ekologi dan ekosistem di Provinsi Jawa Barat," katanya.

Pembangunan di bidang kesehatan, kata Dedi, yakni membangun puskesmas dan puskesmas pembantu, mengembangkan rumah sakit, meningkatkan jaminan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Jabar agar mereka bisa berobat dengan baik.

"Warga yang tidak mampu dibebaskan dari kewajiban membayar biaya rumah sakit," ucapnya.

Pembangunan di bidang kesehatan yakni meningkatkan jumlah SMA dan SMK agar anak Jawa Barat bisa bersekolah, hingga membuat ruang kelas baru bagi sekolah-sekolah yang kekurangan ruang kelas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau