BANDUNG, KOMPAS.com - Uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia (lanjut usia) berlangsung di Desa Sarangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji datang langsung ke lokasi untuk meninjau distribusi program tersebut.
Sebelum berkeliling untuk membagikan makan gratis, Wihaji terlebih dahulu mengunjungi Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Tak hanya itu, seusai mengecek kesiapan dapur SPPG, Wihaji melakukan dialog bersama ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia (lanjut usia).
Baca juga: Dapur MBG di Bandung Diresmikan, Suplai 3.500 Porsi, Tak Mudah Bangun SPPG Se-Jabar
Wihaji mengatakan, alasan pihaknya turun langsung untuk meninjau distribusi MBG khusus ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia lantaran penerima manfaat dari program itu tidak seperti MBG yang diberikan kepada anak sekolah.
"Kalau anak-anak sekolah kan kumpul jadi satu, kita membantunya enak di sekolah langsung dropping. Tapi, kalau ibu hamil, menyusui, tidak mungkin setiap hari ngumpulin ibu hamil. Jadi, ini bagian dari tugas kami," katanya ditemui di lokasi.
Untuk uji coba kali ini, Kemendukbangga/BKKBN beserta Badan Gizi Nasional (BGN) mendistribusikan 200 porsi makan bergizi gratis.
Terkait pendistribusian selanjutnya, Wihaji menjelaskan akan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Baca juga: SPPG Ungkap MBG di Sumenep Sempat Dihentikan karena Uji Coba Alat Masak Nasi Baru
Nantinya, tim tersebut yang akan bertugas untuk melayani pendistribusian MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta lansia.
"Ini masih simulasi. Seperti yang lain, kan nanti akan se-Indonesia, cuma pelan-pelan. Masalahnya apa nanti seperti apa. Contoh tadi saya lihat, kenapa kami redistribusikan, kami pastikan jangan sampai ketika makanan sudah sampai ke penerima manfaat atau ibu hamil atau ibu menyusui dimakan oleh orang lain," ujar dia.
Usai melaksanakan uji coba, rencananya program tersebut akan dilaksanakan pada bulan April, bulan Agustus, hingga akhir tahun 2025.
Disinggung mengenai jumlah ibu hamil, menyusui, balita, dan lansia yang akan menerima program itu, Wihaji menyebut nantinya pihak Kemendukbangga akan memberikan data kepada BGN.
Nantinya, data tersebut akan menjadi dasar awal pembangunan dapur SPPG di setiap daerah.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji, saat melakukan dialog dengan Ibu Hamil di Desa Sarangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025)"Nanti jumlah penerima akan diserahkan ke BGN. Kami akan mulai di April berapa juta, Agustus berapa juta, hingga akhir tahun, itu harapan Presiden Prabowo," ungkap dia.
Pihaknya menegaskan, terkait MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia, Kemendukbangga hanya fokus untuk pendistribusian saja.
"Saya fokus khusus distribusi ibu hamil, ibu menyusui, balita, sekaligus pendataan mereka dan monitoring serta evaluasi," ungkap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang