BANDUNG, KOMPAS.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kabupaten Bandung mengundang 46 agen travel, terdiri dari 20 agen tingkat nasional dan 26 agen mancanegara, dalam kegiatan Familiarization Trip dan Travel Mart di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025).
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung, Wawan A Setiawan, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mempromosikan potensi wisata daerah, termasuk keindahan alam, budaya, dan sektor ekonomi kreatif.
“Tentunya kami sangat berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Dengan begitu, PAD Kabupaten Bandung pun ikut naik, dan masyarakat sekitar objek wisata turut sejahtera,” ujar Wawan.
Baca juga: Duduk Perkara Pengunjung Hotel di Sukabumi Kena Denda Rp 1 Juta karena Gabungkan Kasur
Dalam forum tersebut, akses transportasi menjadi salah satu topik utama. Menurut Wawan, transportasi merupakan faktor penting bagi Kabupaten Bandung sebagai destinasi wisata, terutama bagi wisatawan dari kawasan ASEAN.
Saat ini, wisatawan memiliki beberapa pilihan moda transportasi menuju Kabupaten Bandung, di antaranya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
"BIJB hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam sampai ke Kabupaten Bandung, dan Whoosh hanya membutuhkan waktu 45 menit dari Jakarta," kata Wawan.
Baca juga: Disdik Jabar Sepakat dengan Dedi Mulyadi soal Larangan Study Tour
Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan, menambahkan bahwa para agen travel akan diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata unggulan, seperti Jembatan Rengganis, Nimo Jungle, dan Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali. Mereka juga akan mengikuti sesi makan malam di Sindang Reret, Ciwidey, serta menginap di D’riam, Pasirjambu.
Selain itu, peserta akan diajak ke Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam Ciwidey yang dikenal sebagai kawasan tanaman obat dan klinik herbal, serta menyusuri rute Ciwidey–Pangalengan via Gambung.
“Terdapat dua agenda utama dalam kegiatan ini, yakni Famtrip untuk mengenalkan daya tarik wisata atau produk wisata baru, serta Travel Mart sebagai ajang interaksi antara buyer dan seller,” jelas Vena.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang