Editor
KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (10/3/2025).
Penggeledahan ini berkaitan dengan kasus yang menjerat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau Bank BJB.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan penggeledahan tersebut. "Benar," ujarnya kepada Kompas.com.
Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut karena proses penggeledahan masih berlangsung. Hal serupa juga disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto.
"Betul, hari ini ada giat geledah Penyidik perkara BJB. Namun, untuk rilis resminya termasuk lokasi, baru akan disampaikan saat kegiatan sudah selesai semua," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Benar, Kami Didatangi KPK Terkait Perkara BJB
Kasus korupsi Bank BJB sontak menyita perhatian setelah nama Ridwan Kamil turut terseret dan membuat rumahnya digeledah KPK.
Dilansir dari Antara, perkara ini menyangkut korupsi mark-up atau peningkatan harga dana iklan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB) senilai Rp200 miliar.
Namun, hingga saat ini KPK belum memberikan detail perkara maupun siapa saja yang terkait dan menjadi tersangka dalam kasus ini.
Seiring dengan penggeledahan KPK di rumah Ridwan Kamil, muncul sebuah peristiwa yang mengundang tanda tanya. Hingga pukul 21.00 WIB, keberadaan mantan Gubernur Jawa Barat itu masih belum diketahui.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sebuah mobil Toyota Alphard hitam berpelat B keluar dari rumah Ridwan Kamil sekitar pukul 20.12 WIB dan langsung melaju ke arah jalan raya.
Mobil tersebut menarik perhatian karena kaca film hitam pekatnya membuat tidak terlihat siapa yang berada di dalamnya.
Belum ada kepastian apakah Ridwan Kamil berada dalam kendaraan tersebut atau tidak. Orang-orang di sekitar lokasi pun enggan memberikan komentar mengenai keberadaan sang mantan gubernur.
Di tengah misteri keberadaannya, Ridwan Kamil merilis pernyataan resmi dalam secarik kertas HVS putih berukuran A4. Dalam surat itu, ia menegaskan tiga poin utama terkait penggeledahan KPK di rumahnya:
1. Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB.
2. Tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi, dan kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung/membantu tim KPK secara profesional.
3. Hal-hal terkait lainnya kami tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan, silakan insan pers bertanya langsung kepada tim KPK.
Pernyataan ini memberikan sedikit kejelasan mengenai sikap Ridwan Kamil terhadap kasus yang sedang diselidiki KPK.
Baca juga: Ridwan Kamil Kooperatif Saat Rumahnya Digeledah KPK dalam Kasus BJB
Namun, teka-teki mengenai keberadaannya tetap belum terpecahkan. Hingga malam hari, baik pegawai maupun orang-orang terdekatnya memilih bungkam, menambah misteri di balik penggeledahan tersebut.
KPK sendiri masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait perkara ini. Publik kini menantikan perkembangan lebih lanjut, termasuk apakah ada keterlibatan pihak lain dalam dugaan korupsi yang menyeret nama Bank BJB.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang