Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Jabar Sulit Hubungi Ridwan Kamil Usai Rumahnya Digeledah, Hendak Tawarkan Pendampingan

Kompas.com, 13 Maret 2025, 15:51 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, mengaku kesulitan dalam berkomunikasi dengan Ridwan Kamil setelah rumah mantan gubernur tersebut digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/3/2025).

Penggeledahan ini terkait dengan dugaan kasus mark up biaya iklan oleh Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB).

"Sampai hari ini kita masih berusaha menghubungi, jujur saja, kami berusaha menghubungi baik ke Pak Ridwan Kamil maupun keluarganya. Jujur sampai hari ini kami belum bisa berkomunikasi," ujar Iswara saat berada di Kantor BPK Jabar, Jalan Mochammad Toha, Kota Bandung, Rabu (13/3/2025).

Baca juga: KPK Akan Dalami Keterlibatan Ridwan Kamil dalam Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB

Iswara menambahkan bahwa bidang advokasi DPD Golkar Jabar juga mengalami kesulitan serupa.

Partai Golkar berencana menawarkan pendampingan dan bantuan hukum terkait kasus yang menimpa Ridwan Kamil, yang merupakan salah satu kader partai dan juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Kajian Publik dan Pemerintahan.

Meskipun demikian, Partai Golkar tetap menghormati proses hukum yang dilakukan oleh KPK dalam mengusut dugaan korupsi di lingkungan Bank BJB.

Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara saat berada di Kantor BPK Jabar, Jalan Mochammad Toha, Kota Bandung, Rabu (13/3/2025).Kompas.com/Faqih Rohman Syafei Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara saat berada di Kantor BPK Jabar, Jalan Mochammad Toha, Kota Bandung, Rabu (13/3/2025).
"Tapi tentunya kami serahkan kepada proses hukum yang berlaku. Kita ikuti saja lah, ya. Hari ini kemarin baru penggeledahan dan KPK juga menjelaskan statusnya baru sebagai saksi," kata Iswara.

Iswara menjelaskan bahwa partai memiliki mekanisme dan memberikan wejangan kepada seluruh kader yang memegang amanah sebagai birokrat dan eksekutif.

Ini sebagai dorongan bagi para kader saat menghadapi situasi atau masalah hukum seperti yang dialami Ridwan Kamil saat ini.

Baca juga: Kaget KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil, Jokowi: Ini Bisa Jadi Pelajaran

"Hal-hal yang seperti ini kan bukan hal yang baru yang terjadi, ya jadi ini sudah hal yang sering terjadi, dan biasanya kami sudah punya mekanisme yang standar berkaitan dengan hal ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil juga memberikan penjelasan terkait penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di rumahnya.

Dalam sebuah surat yang disampaikan oleh pegawainya kepada wartawan, Emil, sapaan akrabnya, membenarkan bahwa tim KPK mendatangi rumahnya terkait perkara di BJB.

"Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB," tulis Emil.

Penggeledahan ini menambah sorotan terhadap kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan gubernur Jawa Barat tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau