Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meninjau bantaran Sungai Cikapundung, Bandung dan kaget menemukan warga tinggal berdua di rumah sempit persis di pinggir sungai.
Dedi menyebut rumah itu diperkirakan seluas 1x2 meter dengan tinggi pintu kamar rendah mirip lubang.
"Jadi kalau air Sungai Cikapundung naik, ke sini airnya (masuk rumah), bapak nyelepot (duduk di sudut rumah)," tanya Dedi kepada warga tersebut, seperti pada tayangan video yang diterima Kompas.com, Selasa (18/3/2025).
Baca juga: Dedi Mulyadi Temui Wamen PU Bahas Penanganan Banjir, Anggaran Tanggul Rp 3,6 T
Belakangan diketahui, warga itu bernama Irin Sahirin, warga Babakan Ciamis, Sumur Bandung.
Dedi kembali menanyakan, apa yang dilakukan Irin saat ia sedang tidur pulas kemudian air tiba-tiba masuk. "Ya, saya keluar," kata Irin.
Kemudian Dedi menawarkan Irin untuk pindah, namun ia menjawab, "mau pindah ke mana," ucapnya.
Dedi menjelaskan akan mencari kontrakan untuk Irin. Paling tidak, ia bisa mengontrak selama musim hujan.
"Saya sudah betah di sini. Ini rumah saya," kata Irin.
Irin kemudian meminta dibangunkan benteng agar air tidak masuk ke rumah saat Sungai Cikapundung meluap. "Dibenteng saja," pintanya.
Dia menambahkan, kalau bisa pada benteng itu ada pintu untuk akses keluar masuk dia
"Bukan ditutup (total), kalau bisa ada pintu," katanya
Dedi kemudian bertanya sekali lagi, bagaimana kalau air sungai meluap?
Dengan santai, Irin menjawab, mudah-mudahan tidak meluap.
"Jangan pakai mudah-mudahan. Hidup harus punya rencana baik. Bapak inginnya gimana?," kata Dedi.
Irin bersikukuh tetap tinggal di sana. "Udah penduduk sini, betah. Paling benteng dinaikkan," harapnya.
Baca juga: Walhi Dukung Sikap Dedi Mulyadi, tetapi Tolak Libatkan TNI Kelola Sampah
Dedi Mulyadi kepada Kompas.com via sambungan telepon mengatakan sulit untuk memindahkan warga itu karena mereka sudah merasa bahagia tinggal di rumah sempit tersebut.
"Kebahagiaan tidak bisa dibeli oleh uang. Akhirnya dia ingin benteng ditinggikan," kata Dedi.
Saat ditanya berapa orang yang tinggal di rumah itu, Dedi mengatakan dua orang, bapak dan anak. "Istrinya kabarnya kabur," kata Dedi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang