Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima kunjungan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, beserta jajaran pengurusnya, termasuk Jayabaya dan Erwin Aksa.
Pertemuan ini membahas komitmen bersama dalam membangun iklim investasi yang lebih baik di Jawa Barat.
"Kami sebagai perwakilan warga Jawa Barat sangat bahagia atas kedatangan Ketua Umum Kadin. Kita semua berkomitmen untuk membangun iklim investasi di Jawa Barat," kata Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah di media social dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Rapat ala Dedi Mulyadi, 20 Menit Hasilkan 18.000 Lowongan Kerja di Pabrik Mobil BYD
Dedi menyebutkan, untuk menciptakan iklim investasi yang baik, pihaknya akan melakukan berbagai langkah. Di antaranya menghilangkan pungutan investasi, memberantas premanisme atau zero premanisme, membangun infrastruktur, menciptakan sistem ketenagakerjaan yang baik, serta mendorong pengusaha untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan pegawai mereka termasuk tidak telat membayar THR.
"Jabar harus zero premanisme," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi juga menambahkan bahwa dirinya telah memberikan kebijakan khusus terkait THR untuk warga Jawa Barat.
"Kalau saya, sudah kasih THR dalam bentuk penghapusan tunggakan pajak kendaraan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menekankan pentingnya peran Jawa Barat dalam perekonomian nasional.
"Jawa Barat bisa dibilang barometer untuk Indonesia. Kami datang ke sini bertemu Pak Gubernur untuk meminta masukan bagaimana Kadin bisa terus mendukung Jawa Barat, dan Jawa Barat dapat memberikan support bagi Indonesia," kata Anindya.
Ia pun optimistis jika semua berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target nasional.
"Saya cukup percaya bahwa jika segala sesuatunya berjalan dengan baik, ekonomi bisa tumbuh 8 persen sesuai harapan Presiden," tambahnya.
Baca juga: Pabrik Mobil Listrik BYD Butuh 18.000 Pekerja, Dedi Mulyadi: Kami Siapkan
Dedi Mulyadi menutup pertemuan dengan satu catatan penting.
"Seluruh target pembangunan bisa tercapai jika kita hidup rukun. Kadin adalah organisasi pengusaha, untuk itu semua harus akur," kata Dedi yang secara tersirat menyindir tentang dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang