Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Kesempatan Bicara, Bobby Nasution Minta Bantuan Ini ke Prabowo

Kompas.com, 7 April 2025, 12:51 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com — Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi sektor pertanian di wilayahnya kepada Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Bobby saat mengikuti telekonferensi bersama Prabowo yang sedang menghadiri panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Dalam laporan dari Desa Paya Mabar, Kabupaten Serdang Bedagai, Bobby mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat yang membuat harga gabah di Sumut cukup tinggi.

Baca juga: Dadang Dishub Nangis Usai Ditelepon Dedi Mulyadi Tanya Pemotongan Kompensasi Sopir

Namun, ia juga menyoroti persoalan infrastruktur yang menghambat produktivitas petani, terutama saat musim penghujan.

“Di Kabupaten Serdang Bedagai, dalam satu tahun, para petani bisa panen dua setengah kali. Tapi belum bisa mencapai tiga kali karena di akhir musim penghujan, banyak tanggul di beberapa kabupaten kami, airnya suka meluap,” kata Bobby dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tanya Siapa Potong Kompensasi Sopir, Ini Jawaban Dadang Dishub

Ia pun memohon dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk membantu penanggulangan sungai di daerah-daerah rawan banjir tersebut.

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada acara panen padi serentak 14 provinsi di Kabupaten Majalengka pada Senin (7/4/2025). Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan tanggapannya atas kebijakan tarif timbal balik impor yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.Dok. Sekretariat Presiden Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada acara panen padi serentak 14 provinsi di Kabupaten Majalengka pada Senin (7/4/2025). Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan tanggapannya atas kebijakan tarif timbal balik impor yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Kendati demikian, Bobby melaporkan bahwa secara umum sektor pertanian di Sumut menunjukkan tren positif.

Di bulan April ini saja, kata Bobby, ada potensi panen seluas 54.498 hektar dengan tonase gabah sekitar 180.662 ton, yang setara dengan 169.967 ton beras.

Baca juga: Bupati Lucky Hakim Minta Maaf ke Dedi Mulyadi Liburan ke Jepang Diam-diam

Ia juga menyebutkan, harga gabah yang diterima petani cukup menggembirakan.

“Kata Pak Menteri Pertanian Amran Sulaiman, harga gabah Rp 6.500 per kilogram, dan di Sumatera Utara itu menjadi harga minimal. Kalau tidak diambil Bulog, bisa lebih dari itu. Petani sangat senang, dan kami ucapkan terima kasih dari para petani untuk Pak Presiden,” ujar Bobby.

Pada kesempatan itu, Bobby juga melaporkan bahwa di bulan April ini, Kabupaten Serdang Bedagai akan melakukan panen seluas 11.104 hektar dengan perkiraan hasil panen mencapai 56.630 ton.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau