Editor
KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus bergerak setelah puluhan siswa mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebanyak 78 siswa terdiri dari 55 siswa MAN 1 Cianjur dan 23 lainnya dari SMP PGRI 1 Cianjur menjadi korban dalam kejadian ini.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, menyatakan pihaknya telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat dan memusatkan penanganan.
"Tim medis segera melakukan asesmen menyeluruh terhadap faktor penyebab dan pihak-pihak terkait dalam kejadian ini," kata Yusman, Selasa (22/4/2025).
Baca juga: Siswa dan Guru Keracunan MBG di Cianjur Bertambah Jadi 78 Orang
Status KLB memungkinkan koordinasi lintas instansi, termasuk keterlibatan tenaga medis di tingkat puskesmas untuk mendata dan memantau kondisi siswa secara lebih intensif.
Seluruh pasien, menurut Yusman, akan ditangani secara komprehensif hingga benar-benar pulih.
Sebagai langkah lanjut, sampel makanan dari dapur MBG serta muntahan para korban telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.
Yusman mengungkapkan, hasil laboratorium umumnya membutuhkan waktu dua pekan, tetapi pihaknya telah meminta percepatan.
Baca juga: Korban Keracunan Diduga MBG di Cianjur Bertambah, Belasan Siswa SMP Mual dan Muntah
"Normalnya hasil laboratorium keluar dalam dua pekan, tetapi kami sudah meminta percepatan minimal satu minggu," tuturnya.
"Alhamdulillah, pihak Dinkes Provinsi merespons positif. Mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui,” ujarnya.
Dari total korban, sebagian besar telah diperbolehkan pulang setelah menjalani observasi medis selama enam jam.
Sebelumnya, pada Senin (21/4/2025), para siswa mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
(Penulis Kontributor Cianjur Kompas.com: Firman Taufiqurrahman)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang