Editor
KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana untuk menggandeng TNI dan Polri dalam pelaksanaan program pendidikan berkarakter di beberapa wilayah di Jawa Barat.
Program ini bertujuan untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," kata Dedi dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (26/4/2025).
Baca juga: Atasi Siswa Bermasalah, Dedi Mulyadi: Dibina di Barak Militer, TNI Jemput
Program ini akan mulai dilaksanakan pada 2 Mei 2025.
Untuk mendukung pelaksanaannya, pihak TNI akan menyiapkan sebanyak 30 hingga 40 barak.
Peserta program akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara orangtua dan pihak sekolah.
Siswa yang menjadi prioritas dalam program ini adalah mereka yang sulit dibina dan terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.
Baca juga: Ancaman Pembunuhan Tak Bikin Nyali Dedi Mulyadi Ciut, Kampung Preman Pun Didatangi
Dedi Mulyadi menjelaskan, selama enam bulan, siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal.
"TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," terang Dedi.
Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota dalam hal pembiayaan.
Dedi menegaskan bahwa pendidikan berkarakter ini diharapkan dapat mengubah perilaku siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Selain program pendidikan berkarakter, Dedi Mulyadi juga mengumumkan penerapan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah setingkat SMA/SMK mulai tahun ajaran baru mendatang.
Setiap sekolah akan dilengkapi dengan pembina yang berasal dari anggota TNI dan Polri.
"Saya serius, mulai tahun ajaran baru, Pemda Provinsi Jabar akan memasukkan kurikulum wajib militer di sekolah-sekolah," ujar Kang Dedi, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi pada Rabu (5/3/2025).
Kehadiran anggota TNI dan Polri di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter bela negara di kalangan siswa.