CIREBON, KOMPAS.com - Saat matahari belum sepenuhnya terbit, Temu telah bersiap. Ia bergegas keluar rumah dan menelusuri gang sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Dengan langkah kaki gontai, ia menuju bangunan SMK Al-Hidayah, yang berjarak sekitar 200 hingga 300 meter dari rumahnya.
Tujuan Temu bukan untuk mengajar, melainkan untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan sebelum aktivitas belajar mengajar dimulai setiap hari.
Di usia 60 tahun, Temu menjadi orang kedua yang harus sudah berada di sekolah setelah petugas keamanan.
Ia bertanggung jawab membuka pintu kantor, membersihkan lantai, mengepel, merapikan meja, dan menyiapkan minuman.
Selain itu, ia juga mempersiapkan sejumlah peralatan ringan yang dibutuhkan kepala sekolah dan para guru.
Baca juga: 15 Tahun Bantu Warga, Jembatan Perahu Haji Endang Kini Terancam Ditutup BBWS
Aktivitas pagi yang cukup padat ini telah dilakukan oleh warga Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, sejak tahun 2004 atau 21 tahun silam.
Temu melewati berbagai pergantian sistem kebijakan, kepala sekolah, dan para guru.
Hasanudin, kepala SMK Al-Hidayah, menyatakan bahwa Temu telah bergabung sejak sekolah pertama kali berdiri pada tahun 2004.
Ia tampak sangat bersemangat menjalankan tugasnya sebagai petugas kebersihan, merapikan seluruh area sekolah dari dasar hingga lantai atas.
Sebagai seorang ibu rumah tangga, alasan utama Temu bekerja adalah untuk membantu suami mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga serta anak-anaknya.
Selain itu, ia juga berdagang dengan menyiapkan sarapan untuk para guru.
"Bu Temu sebagai petugas kebersihan, membersihkan halaman, lantai, menyiapkan minuman, dan juga sambil menjual makanan ringan, sejak awal berdiri, saat SMK N 1 kelas jauh dan berubah menjadi SMK Al-Hidayah di tahun 2008," ungkap Hasanudin saat ditemui Kompas.com pada Rabu (30/4/2025) pagi.
Menurut Hasanudin, Temu adalah pribadi yang disiplin terhadap waktu, pekerja keras, dan rajin menolong.
Meski bayaran yang diterima pada tahun 2004 hanya sekitar Rp 100.000 per bulan, Temu tetap menjalankan tugasnya dengan penuh kesungguhan.
Baca juga: Menunggu Belasan Tahun, Maryam Siap Berangkat Haji Bersama 493 Warga Polewali Mandar