Setiap tahun, kepala sekolah menaikkan nilai upahnya hingga saat ini Temu mendapatkan Rp 800.000.
Hasanudin merasa sangat kagum saat mengetahui bahwa dari penghasilannya sebagai petugas kebersihan dan dari hasil berdagang, Temu menabung untuk berangkat haji.
Dia berpendapat bahwa tidak semua pekerja memiliki kemauan dan semangat yang besar untuk meraih impian tersebut.
"Kurang lebih Rp 100 ribuan tahun itu, sudah lama sekali. Sekarang sudah sekitar Rp 800 ribuan. Semua orang kagum dengan semangat beliau untuk menunaikan ibadah haji begitu kuat," tambah Hasanudin.
Temu sangat bersyukur karena telah dipanggil untuk berangkat haji tahun ini.
Bersama suaminya, Kadina (62), mereka memutuskan untuk mulai menabung pada tahun 2013 dan akhirnya mendapatkan jatah berangkat haji tahun 2025.
Selama 12 tahun, mereka berdua patungan, di mana suami Temu sebelumnya bekerja sebagai tukang bangunan dan kini menjadi petugas kebersihan di salah satu tempat makan.
"Lihat orang naik haji, saya pengen sekali ke tanah suci. Alhamdulillah, nabung sedikit demi sedikit, mulai November 2013. Sekarang, Alhamdulillah, bisa daftar dan mencapai porsi. Dibilang susah ya susah, tapi kan Allah yang memberikan rezeki. Selalu ada jalan," ungkap Temu saat ditemui di rumahnya, Rabu pagi.
Namun, perjalanan Temu tidaklah mulus.
Tahun lalu, ia sempat jatuh sakit setelah mengetahui kenaikan biaya haji yang signifikan.
Baca juga: Kisah Syaifudin, 47 Tahun Kumpulkan Uang Hasil Becak demi Berangkat Haji
Pikiran tentang biaya tersebut membuatnya sakit selama tiga bulan dan berat badannya turun drastis.
Setelah sembuh, ia menerima informasi mengenai pelunasan dan mendapat kesempatan untuk melunasi biaya haji, yang membuatnya merasa lega.
Temu bersama suaminya sudah menjalani seluruh proses pemeriksaan kesehatan, dokumen, dan peralatan lainnya.
Mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 12 Mei 2025.
Temu tidak sabar untuk menginjakkan kaki di tanah suci dan menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji.
"Kebahagiaan ini tidak dapat diungkapkan," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang