Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Jangan Bawa Persib ke Arah Politik, Siapkan Bonus Pribadi Bukan APBD

Kompas.com, 10 Mei 2025, 07:51 WIB
Eris Eka Jaya

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut keberhasilan Persib Bandung yang memastikan gelar juara Liga 1 musim 2024–2025.

Dedi Mulyadi menyatakan bangga atas keberhasilan Persib.

Meski demikian, Dedi mengatakan tidak ada alokasi dana dari APBD yang akan digunakan untuk memberikan bonus kepada klub.

"Maka, kami menghormati profesionalisme Persib. Pemerintah tidak boleh menggunakan anggaran alokasi pemerintah yang berkaitan dengan Persib, gitu loh,” ujar Dedi seusai membuka program pendidikan karakter bagi siswa SMP di markas Kodim Sumedang, Jumat (9/5/2025).

Dedi menegaskan Persib adalah klub profesional yang operasionalnya tidak boleh disubsidi oleh negara, sekalipun klub tersebut menyandang status sebagai ikon Jawa Barat.

Baca juga: Soal Bonus Juara Persib, Dedi Mulyadi: Klub Profesional, Tak Boleh Gunakan Anggaran Negara

Ia juga mengingatkan agar kemenangan Persib tidak diseret ke dalam ranah politik.

"Tidak boleh dibawa ke arah politik. Saya perlihatkan sikap itu dari dulu sampai hari ini. Pak Umuh (Muchtar) adalah manajer yang profesional, saya hormat terhadap Pak Umuh," ucapnya.

Gelontorkan Bonus Pribadi

Meski tidak menggelontorkan dana publik, Dedi menyatakan akan tetap memberi penghargaan secara pribadi kepada tim Persib dan menyambut mereka di Gedung Sate, sebagai simbol pemerintahan provinsi.

“Nanti, kami terima di sana, juga ada bonus dari saya pribadi," ujarnya.

Rute Pawai Diubah demi Ketertiban

Perayaan juara Persib juga dirancang dengan mempertimbangkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pemerintah masih mematangkan skema rute dan waktu arak-arakan juara.

"Saya masih memikirkan rutenya dan waktunya agar tidak mengganggu ketertiban umum agar Jawa Barat kemenangannya membuat semua orang bahagia," kata Dedi.

Semula, pawai kemenangan dijadwalkan dimulai dari Gedung Sate menuju Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Namun, perubahan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi lapangan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Konvoi Persib Juara Jangan Ganggu Ketertiban, Harus Bikin Semua Bahagia

"Rute ada sedikit perubahan. Yang tadinya dari Gedung Sate finis di GBLA, sekarang finis di Gedung Sate. Ada dua alternatif (start): berangkat dari Balai Kota atau Polda," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, Kamis (8/5/2025), seusai rapat di Gedung Sate.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau