Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ara Murka Lihat Kantor Terbengkalai di Bandung: Kalau Saya Datang Lagi Tidak Ada Perubahan, Awas!

Kompas.com, 3 Juni 2025, 16:42 WIB
Putra Prima Perdana,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Maruarar Sirait, mengecek langsung kondisi Kantor Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II di Jalan Lengkong Besar, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025).

Setibanya di lokasi, Maruarar yang akrab disapa Ara, langsung menuju sebuah bangunan dua lantai di belakang kantor balai yang tampak terbengkalai. Ia terlihat kecewa saat mendapati kondisi gedung tersebut tidak terurus, dengan barang-barang berserakan dan ilalang tumbuh tinggi di beberapa sudut.

“Lihat, bagaimana mengelola aset negara kita kayak begini,” kata Ara kepada wartawan, Selasa sore.

Usai rapat, Ara kembali menyinggung soal bangunan itu di hadapan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II, Mulya Permana. Ia mempertanyakan alasan gedung tersebut dibiarkan rusak dan tidak dimanfaatkan.

Baca juga: Maruarar Sirait: Mudah-Mudahan ART Mulai Bisa Dapat Rumah Subsidi Tahun Ini

Mulya menjelaskan, gedung tersebut sebelumnya digunakan masyarakat untuk pengolahan sampah menggunakan biodigester sebelum difungsikan sebagai kantor balai.

Menanggapi penjelasan itu, Ara meminta agar alat biodigester dihibahkan ke masyarakat dan gedung segera diperbaiki untuk menunjang kinerja kementerian.

“Harus bermanfaat apakah buat sosialisasi kepada masyarakat, apakah buat bekerja lebih produktif, untuk masyarakat bisa berinteraksi dengan baik di sini. Kalau ada rakyat mengadu, dilayani. Buat apa kantor pemerintahan kalau tidak bermanfaat bagi rakyat. Kalau saya datang lagi tidak ada perubahan, awas,” tegas Ara.

Ara juga mempertanyakan kinerja Kantor Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II selama enam bulan terakhir.

“Ada kegiatan apa saja enam bulan ini. Ngapain aja selama ini kegiatannya,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Sumenep Angkat Bicara soal Kasus BSPS Setelah Bertemu Menteri Maruarar Sirait

Jawaban dari pihak balai, menurut Ara, belum menjawab ekspektasi. Ia menyoroti minimnya pengawasan dan temuan di lapangan.

“Cuma itu aja. Ada pengawasan ke rumah-rumah subsidi. Apa temuannya. Awas, jangan sampai saya duluan yang menemukan dan Bapak tidak menemukan, saya anggap Bapak tidak turun ke lapangan,” katanya.

Ara juga mengingatkan pentingnya berinovasi meskipun dalam keterbatasan anggaran.

“Kreatif dikit dong, inovasi pengawasan rumah subsidi, desain rumah subsidi, pelatihan apa, tolong kreatif. Kita juga kalau ngandelin anggaran enggak bisa ngapa-ngapain. Tapi kita bisa bikin terobosan seperti BPHTB gratis. Keterbatasan anggaran jangan buat kita cengeng. Awas, nanti saya review lagi di sini,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau