Dedi Mulyadi Tetap Larang ASN Rapat di Hotel, Farhan: Kalau Kata Pak Menteri Boleh, Ya Boleh...
BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan bahwa demi mendukung perbaikan ekonomi dari sektor perhotelan, Pemerintah Kota Bandung akan bertahap kembali menggelar rapat di hotel-hotel.
"Rapat di hotel akan kami lakukan secara perlahan, adaptasi, karena tujuan utama kami adalah membantu menghidupkan kembali hotel-hotel bintang tiga dan bintang dua," ujar Farhan di Cafe Bali, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (16/6/2025).
Farhan memastikan tidak akan ada masalah dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang tetap melarang aparatur sipil negara (ASN) menggelar rapat di hotel.
"Wilayah kewenangan dan juga hotelnya kan beda lapangan kerja. Maksudnya gini, wilayah kewenangan beliau adalah Pemerintah Provinsi, melarang, artinya yang ada di wilayah pemerintahan provinsi dilarang," tuturnya.
Baca juga: Tetap Larang Rapat di Hotel demi Keadilan, Dedi Mulyadi: Pangandaran Belum Bayar Tunjangan 5 Bulan
Farhan menambahkan, dirinya memanfaatkan keleluasaan yang diberikan oleh pemerintah pusat yang mengizinkan pemerintah daerah menggelar rapat di hotel sesuai dengan pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
"Kalau kami, kalau kata Pak Menteri boleh, ya boleh. Lagian ini banyak hotel bintang tiga dan bintang dua di kita yang suffer (kesulitan)," ucapnya.
Farhan memastikan tidak ada masalah meski terdapat perbedaan kebijakan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung.
"Pak Gubernur pada dasarnya menyerahkan kewenangan sesuai dengan kewenangan. Saya ada di Pemerintahan Kota Bandung. Kewenangan Pak Gubernur ada di penyelenggaraan pemerintahan provinsi," ucapnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Jelaskan Alasan Larang ASN Pemprov Jabar Rapat di Hotel meski Diizinkan Mendagri
Dia berharap Pemerintah Kota Bandung bisa membantu perekonomian hotel-hotel bintang dua dan bintang tiga di Kota Bandung yang saat ini tengah dalam kondisi terpuruk.
"Kami harus bantu, kalau dibiarkan, maka tutup, banyak PHK. Tujuan kami clear karena Bandung kota wisata," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
