BANDUNG, KOMPAS.com - Rencana pembongkaran Teras Cihampelas yang diusulkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kepada Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menuai penolakan dari warga dan pedagang kaki lima (PKL) yang mencari nafkah di lokasi tersebut.
"Buat apa dibongkar, sudah tanggung, mendingan ditata lagi saja biar lebih nyaman," ujar Taufik Budi Santoso, warga Cimaung, Cihampelas saat ditemui di Cihampelas, Kamis (3/7/2025).
Taufik mengakui, kondisi Teras Cihampelas saat ini kurang terawat dan rusak akibat aksi vandalisme. Namun ia menilai, pembongkaran bukan solusi yang tepat.
"Ya sangat disayangkan sekali Teras Cihampelas yang dulu bersih sekarang banyak gambar-gambar kaya gini, jadi enggak enak dilihat. Mudah-mudahan ke depan bisa rapi lagi," tambahnya.
Baca juga: Ketika Sejuknya Suasana di Teras Cihampelas Tercoreng Vandalisme...
Dindin Wardiman, seorang warga Setiabudi, juga menolak rencana tersebut.
Ia berpendapat, meski banyak fasilitas yang rusak dan terdapat aksi vandalisme, Teras Cihampelas tetap menjadi salah satu destinasi ikonik Kota Bandung.
"Kalau sekarang disayangkan saja enggak terawat, seharusnya bisa jadi obyek wisata. Tapi kalau banyak coretan-coretan gini enggak enak dilihat, jadi terlihat kumuh. Tapi sayang juga kalau dibongkar, bangunan sudah ada ngapain dibongkar, tinggal ditata ulang," ungkapnya.
Baca juga: Proses Panjang Pembongkaran Teras Cihampelas Bandung yang Diusulkan Dedi Mulyadi
Sementara itu, Aan Suherman, seorang pedagang nasi ayam goreng dan sambal terasi di teras 7, mengaku omzetnya bisa mencapai Rp 800.000 per hari, bahkan hingga Rp 1,5 juta saat ramai.
"Alhamdulillah saya banyak pelanggan dari karyawan yang kerja di Cihampelas Walk (Ciwalk) sama kantor-kantor lain seperti PT KAI," jelasnya.
Ia menolak keras rencana pembongkaran dan mengusulkan agar anggaran untuk pembongkaran dialokasikan untuk modal pedagang.
"Enggak perlu dibongkar, kalau dibongkar saya mau pindah kemana, langganan saya sudah pada tahu di sini," ucapnya.
Irahayu, pedagang dan bendahara Koperasi Paguyuban Pedagang Teras Cihampelas juga menyatakan, jumlah pengunjung sudah mulai meningkat.
"Sebenarnya ini udah mau mulai banyak tamu, jadi lebih baik ditata ulang dikasih daya tarik lagi biar tamu lebih banyak mau naik. Kalau dibongkar sayang banget, tempat sudah bagus gini kenapa harus dibongkar," ujarnya.
Saat ini, dari 191 kios yang ada di Teras Cihampelas. Dari jumlah itu, hanya 32 pedagang yang tetap bertahan.
Irahayu menambahkan, banyak pedagang yang bangkrut sejak pandemi Covid-19, sehingga tidak memiliki modal untuk membuka kios.