Editor
Andina menjelaskan bahwa Wisma Singosari yang selama ini digunakan oleh SLBN A Pajajaran sebelumnya sempat kosong hampir delapan bulan pada 2024 dan tidak dimanfaatkan secara optimal.
Kini, karena meningkatnya jumlah klien pada 2025, bangunan tersebut akan digunakan secara bersama.
"Sehingga pengoptimalan bangunan dan kebutuhan para klien, maka wisma akan digunakan secara bersama-sama," ucapnya.
Terkait kebutuhan dasar seperti makanan dan logistik, Andina mengakui adanya keterbatasan namun menegaskan bahwa Dinas Sosial sedang mengkaji solusi jangka panjang untuk menjamin kenyamanan penghuni.
Ia menambahkan, tujuan relokasi ini adalah untuk menjadikan wisma sebagai panti rehabilitasi sosial bagi disabilitas terlantar serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
"Dengan tersampaikannya klarifikasi ini, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar. Semua pihak diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan pendidikan inklusif yang harmonis, saling menghargai, dan bisa berjalan berdampingan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dinsos Jabar Bantah Usir Siswi Difabel dari Asrama Griya Harapan Difabel di Cimahi, Hanya Direlokasi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Orang Tua Siswi SLBN A Pajajaran sebut Pengusiran Terhadap Anaknya dari Asrama Tak Manusiawi
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Dua Siswi SLBN A Wyata Guna Pajajaran Diduga Diusir dari Asrama PPSGHD Dinsos Jabar
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang