Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jembatan Dayeuhkolot Bandung, Sebagian Warga Pilih Jalur Alternatif Ketimbang Jembatan Sementara

Kompas.com, 28 Juli 2025, 13:16 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jembatan Dayeuhkolot yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditutup sejak Sabtu (26/7/2025) untuk perbaikan.

Pengerjaan jembatan dibangun tahun 1951 ini awalnya dimulai dari perbaikan jembatan bailey yang terletak di sebelah kiri.

Jembatan bailey tersebut mulai rusak tahun 2021 akibat retakan yang muncul di bagian tengah. Namun rupanya, jembatan kanan yang diperbaiki terlebih dahulu. 

Seperti diketahui, Jembatan Dayeuhkolot terdiri dari dua jembatan. Sebelah kiri digunakan pengendara dari arah Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung, sedangkan jembatan sebelah kanan, jalur sebaliknya.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas di Bandung Saat Penutupan Jembatan Dayeuhkolot

Alternatif Jalur

Di lokasi, petugas kepolisian dikerahkan untuk mengurai arus lalu lintas yang terkena imbas  penutupan jembatan.

Arus lalu lintas dialihkan ke beberapa jalan alternatif, termasuk Jembatan Citarum Lama yang menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung melalui Belendah, Dayeuhkolot, dan Buah Batu.

Adit Pamungkas (32), seorang pekerja swasta di Kota Bandung, mengungkapkan bahwa ia terhambat oleh pengalihan arus lalu lintas.

"Kalau enggak macet ya sekitar 20 menit perjalanan, tapi kalau macet bisa sampai 30 atau 45 menit. Dengan adanya perbaikan, saya mesti berangkat lebih pagi karena macetnya pasti dua kali lipat," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (28/7/2025).

Baca juga: Jembatan Dayeuhkolot Ditutup Mulai Besok, Bupati Bandung: Perbaikan Bertahap

Di hari biasa, arus lalu lintas di Jalan Raya Dayeuhkolot - Bojongsoang hingga Buah Batu Kota Bandung sering mengalami kepadatan, terutama pada jam kerja pukul 08.00 WIB dan saat pulang kerja sekitar pukul 16.00 WIB.

Penutupan jembatan dan pengalihan arus lalu lintas memaksa Adit menggunakan jalur alternatif yang lebih panjang.

"Saya harus melalui pertigaan PLN Baleendah, kemudian menuju Jalan Jaksa Naranta dan masuk ke Jalan Raya Terusan Bojongsoang. Lumayan muter dan padat karena yang mau ke jalur Buah Batu pasti lewat jalur yang sama," ujarnya.

Adit lebih memilih jalur memutar daripada menggunakan jembatan bailey yang dianggapnya berisiko.

"Enggak ah, khawatir gimana-gimana. Itu kan jembatan sementara, memang bisa lewat sana tapi khawatir. Enggak apa-apa muter sedikit yang penting aman," ungkapnya.

Waktu Tempuh Lebih Lama

Sementara itu, Didit Waluyo (39), seorang warga Kota Bandung yang bekerja di Baleendah, juga merasakan dampak dari penutupan jembatan.

"Biasanya jarak tempuh saya ke tempat kerja hanya 30 menit, kini bisa mencapai 60 menit. Ya muter, agak jauh sih. Kalau macet ya sama, mau jalur Bojongsoang juga macet," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau