Editor
KOMPAS.com - Keluarga besar menuntut keadilan atas meninggalnya Putri Apriyani (24), yang ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Kematian Putri dinilai janggal. Saat ditemukan, kondisi wajah korban gosong. Dugaan warga pun mengarah pada kemungkinan korban dibunuh dengan cara dibakar.
Baca juga: Pemuda Papua Ini Jadi Mahasiswa Termuda Unpad di Usia 15 Tahun, Masuk SD Saat 4 Tahun
Polisi hingga kini belum mengungkap penyebab pasti kematian Putri maupun kronologi kejadian. Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
“Kami sangat kehilangan, karena anak yang dari kecil diasuh, digedein. Sudah gede malah diambil nyawanya secara tidak masuk akal,” ujar paman korban, Tamsin (58), saat ditemui di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Minggu (10/8/2025).
“Coba bayangkan bapak-bapak kalau jadi orangtua korban, bagaimana perasaannya dengan kematian anak yang sangat tragis dan tidak masuk akal,” kata dia.
Baca juga: Tembak Mati 3 Polisi di Way Kanan, Kopda Bazarsah Divonis Hukuman Mati
Ia pun meminta semua pihak mengawal kasus ini hingga pelaku tertangkap dan diadili sesuai perbuatannya.
Keluarga juga mendesak polisi segera mengungkap penyebab pasti kematian Putri.
“Biar jelas benderang kematian korban karena apa, kami minta tolong kasusnya dikawal,” ujarnya.
Tamsin meyakini kepolisian memiliki cara untuk mengungkap kasus ini. Keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
Di sisi lain, ayah korban, Karja (48), mengatakan hatinya hancur saat melihat kondisi terakhir anak bungsunya.
“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar Karja.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti di mana saja luka yang dialami Putri. Malam saat autopsi dilakukan, ia mengaku syok berat.
“Pas masuk itu saya panik, jadi yang tadinya mau lihat luka ada di mana saja itu ngeblank,” katanya.
Karja hanya mengingat adanya luka bakar di bagian wajah dan rambut, sedangkan baju dan celana korban masih utuh. Ia pun berharap polisi segera mengungkap kasus ini.
Sebelum Putri ditemukan meninggal, sekitar pukul 02.30 WIB, seorang warga mendengar tangisan perempuan dari kamar kos Putri.