Disampaikan Sukarta, korban merupakan warga asli Kelurahan Paoman.
Meski demikian, keluarga ini memang jarang bergaul dengan warga setempat.
Sukarta, yang membuka lapak persis di depan rumah korban, juga sudah lama tidak bertemu dengan anggota keluarga tersebut.
Padahal, biasanya H Sahroni selalu menyapa dirinya setiap kali ia hendak pergi ke masjid.
"Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya.
Baca juga: 5 Orang Tewas Terkubur Dalam Lubang Sama di Rumah Indramayu, Polisi: 3 Dewasa, 2 Anak
Sukarta mengaku mulai curiga saat mencium adanya bau busuk pada Minggu (31/8/2025).
Namun, kala itu, ia berusaha berpikir positif bahwa bau itu merupakan bangkai tikus.
Namun, pada Senin (1/9/2025), bau busuk tersebut makin menyengat dan tercium sampai ke lapak bengkel motor miliknya yang ada di seberang rumah korban.
Tetangga lainnya, Okta (38), menambahkan bahwa masih di hari Senin sore, juga terlihat ada sejumlah orang yang datang ke rumah tersebut.
Rupanya mereka adalah keluarga dari korban.
Dari keterangan keluarga, mereka khawatir karena tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang bisa dihubungi.
Tanpa ada kabar, keluarga ini diketahui sudah tidak terlihat sejak Kamis (28/8/2025) lalu.
Bahkan, anak korban sejak hari itu juga dilaporkan tidak lagi masuk sekolah.
"Makanya pas hari Senin (1/9/2025) kemarin, keluarganya datang, tetapi kondisi rumah saat itu sepi juga terkunci,” ujar dia.
Bau menyengat dari dalam rumah menambah kekhawatiran keluarga. Mereka pun memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.