Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Berjejer di Depan Rumah H Sahroni yang Jadi Korban Dugaan Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Kompas.com, 5 September 2025, 11:22 WIB
Handhika Rahman,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Satu keluarga diduga dibunuh di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ada 5 mayat yang ditemukan, kelimanya terkubur di dalam satu liang yang sama di bagian belakang rumah mereka pada Senin (1/9/2025) kemarin.

Identitas para korban adalah H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, dan kedua anak Budi dan Euis yang diperkirakan berusia 6 tahun serta bayi 8 bulan.

Baca juga: Polisi Minta Warga Tak Sebar Hoaks Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Indramayu

Berdasarkan, pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (5/9/2025), rumah korban sekaligus TKP kejadian kini dipenuhi karangan bunga.

Ada sebanyak 6 karangan bunga berisikan ucapan duka cita berderet di depan rumah. Karangan bunga itu dikirim oleh Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Syaefudin, Ketua Umum Grib Jaya Hercules Rozario Marshal, Mantan Bupati Indramayu Nina Agustina.

Ada pula karangan bunga yang dikirim oleh TK IT Nuurul Hikmah, PPBRI Kanca Indramayu, serta jemaah dan pengurus DKM Masjid Agung Indramayu.

Baca juga: Polda Jabar Kumpulkan Petunjuk dan Bukti Dugaan Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Suasana di sekitar lokasi juga tampak hening, rumah dua lantai bercat merah muda itu kini tak lagi berpenghuni usai seluruh penghuninya ditemukan tewas diduga dibunuh.

Kelima korban pun sudah dimakamkan di pemakaman keluarga yang ada di Blok Nyi Resik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu pada Rabu (3/9/2025) kemarin.

Camat Indramayu, Indra Mulyana menyampaikan, tragedi yang menimpa H Sahroni sekeluarga tidak hanya menjadi duka keluarga besar, tapi duka seluruh warga Indramayu.

“Kami pun dari pemerintah daerah turut berduka cita,” ujar dia.

Baca juga: Sekeluarga Tewas di Indramayu Diduga Dibunuh, Mobil Corolla Milik Korban Tiba-tiba Ditemukan di Pinggir Jalan Desa Babadan

Indra juga mendorong agar pihak kepolisian bisa secepatnya mengungkap kasus yang menggegerkan warga tersebut.

Dengan harapan pihak keluarga bisa mendapatkan keadilan atas kejadian tewasnya satu keluarga tersebut.

“Kami mendorong pihak kepolisian bisa segera menuntaskan kasus ini,” ujar dia.

Baca juga: 11 Saksi Diperiksa, Polisi Ungkap Alasan Belum Ada Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

Di sisi lain, kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Kasus ini pun sudah dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.

Polisi menyebut sudah ada 11 saksi yang diperiksa untuk dimintai keterangan hingga saat ini.

“Kami berharap doa dari masyarakat Indramayu agar kasus ini segera terungkap sehingga bisa memberikan keadilan bagi keluarga korban dan juga korban tentunya,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau